AS akan Perbarui Definisi Vaksinasi Lengkap Covid-19

Sekitar 190 juta orang di AS telah divaksin lengkap.

EPA-EFE/DANIEL DAL ZENNARO
Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Hasil uji klinis menunjukkan, vaksin Pfizer memiliki kemanjuran 90,7 persen terhadap SARS-CoV-2 pada anak usia lima hingga 11 tahun.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat pada Jumat (22/10) mendesak warganya yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis booster (penguat) vaksin Covid-19. Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS Rochelle Walensky mengatakan akan memperbarui definisi tentang pengertian vaksinasi lengkap.

Saat ini, orang-orang di AS dianggap telah menerima vaksin lengkap jika mereka sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech atau Moderna maupun dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson. Walensky menyebut, pihaknya belum mengubah definisi "vaksinasi lengkap".

"Kami akan terus memantau ini. Kami mungkin perlu memperbarui definisi kami tentang "vaksinasi lengkap" ke depannya," kata Walensky di hadapan awak media.

Walensky menyerukan orang-orang yang memenuhi syarat memperoleh dosis booster untuk divaksinasi. Pihaknya akan terus memantau pemberian dosis penguat vaksin Covid-19.

Sekitar 190 juta orang di AS telah divaksin lengkap. Sementara itu, Gedung Putih pada Rabu (20/10) merilis rencana untuk memvaksinasi anak-anak berusia antara lima hingga 11 tahun.

Baca Juga

"Jutaan remaja berusia 12-17 tahun telah divaksinasi dengan aman, dan kami tahu vaksin telah berfungsi," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Saat ini, vaksin Covid-19 untuk kelompok usia tersebut sedang dipertimbangkan oleh Food and Drug Administration (FDA). Dalam berkas uji klinis yang diserahkan kepada FDA, Pfizer-BioNTech menyatakan vaksinnya memiliki efektivitas 90 persen dalam mencegah infeksi Covid-19 pada anak berusia lima hingga 10 tahun.

Dosis vaksin yang diberikan pada kelompok usia ini hanya 10 mikrogram, yakni sepertiga dari dosis vaksin untuk remaja dan orang dewasa. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Pfizer, efek samping yang tampak pada anak penerima vaksin hampir seluruhnya ringan, paling umum ditemukan adalah rasa nyeri pada area suntikan.

 
Berita Terpopuler