BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Panas di Papua Barat

Cuaca panas karena gerak semu tahunan matahari.

ABC News
BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Panas di Papua Barat. Ilustrasi
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Pejabat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Rendani-Manokwari menjelaskan penyebab cuaca panas yang belakangan meliputi bagian wilayah Papua Barat.

Baca Juga

"Cuaca cerah disertai suhu panas yang terjadi dikarenakan gerak semu tahunan matahari. Itu siklus biasa dan terjadi antara September-Oktober atau Februari-Maret," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Rendani Manokwari Daniel Tandi, Kamis (21/10).

Gerakan semu tahunan matahari terjadi ketika matahari seolah bergerak lebih ke utara atau ke selatan akibat revolusi bumi, gerakan bumi mengelilingi matahari. Selain gerak semu tahunan matahari, siklon tropis Kompasu di laut China Selatan bagian utara juga mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Papua Barat.

"Saat ini masih terjadi siklon tropis Kompasu di laut China Selatan bagian utara yang menarik masa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan menjauhi wilayah Indonesia, termasuk Manokwari dan sejumlah daerah di kepala burung Pulau Papua," katanya.

Ia menjelaskan, gerak semu tahunan matahari dan siklon tropis Kompasu menyebabkan suhu udara permukaan di wilayah Papua Barat pada siang hari mencapai 35 sampai 37 derajat Celsius. Menurut dia, peningkatan suhu udara di wilayah Papua Barat tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat.

 
Berita Terpopuler