Wapres Optimistis Penanganan Kemiskinan Ekstrem Tercapai

Wapres optimistis penanganan kemiskinan ekstrem 2021 tercapai.

Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu potret kemiskinan(lustrasi).
Rep: Fauziah Mursyid Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin optimistis upaya penanganan kemiskinan ekstrem 2021 di tujuh provinsi yakni 35 kabupaten/kota bisa tercapai. Meskipun, waktu penyelesaian 2021 tinggal tiga bulan lagi.

Baca Juga

"Apakah yakin (kemiskinan ekstrem 2021 tercapai)? Ya kita berusaha, yang paling jelas melalui pentahapan ini kita ingin cepat menurunkan mencapai target yang kita (inginkan)," ujar Wapres di sela kunjungan kerja ke Provinsi NTT,  yang masuk prioritas penanganan kemiskinan ekstrem 2021, Ahad (17/10).

Wapres mengatakan, ada dua program yang dilakukan Pemerintah yakni perlindungan sosial dengan memberikan bantuan sosial, uang maupun sembako dan juga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dua program ini kata Wapres, ditujukan untuk menaikkan ekonomi masyarakat agar terlepas dari miskin ekstrem.

Karena target penanganan kemiskinan 2021, sangat singkat dan waktu tersisa tinggal tiga bulan, maka Pemerintah menambah bantuan uang tunai ke 35 kabupaten.

 

 

"Bantuan uang tunai untuk mempercepat, hasilnya nanti akan kita evaluasi di akhir tahun. Nah ini nanti apakah tercapai atau tidak, ya paling tidak kita harapkan dia sudah mendekati, sehingga di 2022 itu di 5 kabupaten ini sudah fokus pada penurunan kemiskinannya yang masing-masing kabupaten," ujarnya.

Wapres menjelaskan, penyelesaian kemiskinan ekstrem 2021 ini juga merupakan bagian strategi menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia hingga nol persen pada 2024 mendatang. Saat ini jumlah kemiskinan ekstrem di Indonesia sebanyak 10,86 juta dan dibagi penyelesaiannya hingga 2024.

"Kita bagi yang jumlahnya 10 juta itu, kita bagi beberapa tahapan, di 2021 ini kita targetkan ada 2 juta kemiskinan ekstrem itu, kita bagi dari dua juta ini ke 7 provinsi dan dari 7 provinsi itu kita ambil 5 kabupaten yang paling dalam dulu," ujar Wapres.

Namun demikian, Wapres menyebut, bukan berarti kemiskinan ekstrem hanya ada di lima kabupaten di tiap provinsi tersebut

"Bukan hanya 5 kabupaten, tapi kita turunkan, itu artinya kita cari yang paling dalam, melalui upaya ini, maka 35 kabupaten itu menjadi target kita di 2021 ini. nanti kita lanjutkan di kabupaten dan provinsi yang lain, sesuai dengan target di 2022," ujarnya.

 

 
Berita Terpopuler