Papua Dominasi Cabor Sepak Bola PON 2021

Kali pertama, Papua berhasil mengawinkan emas sepak bola putra dan putri.

ANTARA/Zabur Karuru
Pelatih sepak bola Papua Eduard Ivakdalam diarak oleh para pesepak bola Papua usai menang atas tim Aceh pada babak final Sepak Bola Putra PON Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/10/2021). Tim sepak bola putra Papua menang atas Aceh dengan skor 2-0.
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Cabang olahraga (cabor) sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 menjadi milik tuan rumah. Kontingen Provinsi Papua mencetak sejarah dengan mengawinkan medali emas di nomor putra dan putri.

Tim sepak bola putri Papua lebih dulu menyabet emas setelah mengalahkan Provinsi Jawa Barat dengan skor tipis 1-0 di partai final yang berlangsung di Merauke, Senin (11/10). Tim putri Papua mencetak sejarah karena ini menjadi medali emas pertama selama keikutsertaan di PON.

Sementara di sektor putra, Papua berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dengan skor 2-0 pada partai final sepak bola putra PON XX Papua 2021 di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis (14/10) malam WIT.

Pelatih tim sepak bola putra Papua, Eduard Ivakdalam bersyukur bisa membawa tuan rumah juara sepak bola putra PON XX Papua. Ia menyatakan medali emas yang diraih timnya merupakan persembahan untuk seluruh masyarakat Papua. Menurutnya, prestasi ini adalah buah dari kerja keras seluruh anak buahnya selama bertahun-tahun.

"Saya bersyukur bisa mempersembahkan medali emas untuk rakyat Papua. Ini kebanggaan tersendiri," kata Eduard saat ditemui seusai laga.

Eduard berharap, PON Papua dapat menjadi batu loncatan bagi para pemain untuk meneruskan karier ke jenjang yang lebih tinggi. Sebab, bukan tak mungkin pesta olahraga empat tahunan ini menjadi momen klub-klub besar untuk mencari talenta baru.

Baca juga : Satu Makanan yang Harus Dihindari oleh Pengidap Hipertensi

"Saya pikir apa yang kami bangun selama dua tahun ini sudah terjawab. Ke depannya, saya kembalikan ke anak-anak. Mereka sudah punya modal, tinggal berikan yang terbaik untuk Papua," jelas Eduard.

Di satu sisi, Eduard mengaku sedih karena harus berpisah dengan seluruh anak asuhnya, mengingat tim sepak bola PON Papua 2021 akan bubar setelah final. Meski demikian, ia meminta relasi antara pemain dan pelatih tetap terjaga.

"Sayang sekali, tim ini akan bubar. Padahal mereka sudah bersama selama dua tahun. Ini pertandingan terakhir, tidak bisa bersama lagi. Pemain akan menyebar, tapi saya minta mereka memberikan yang terbaik di manapun berada," ucap Eduard berharap.

Eduard juga optimistis salah satu pemainnya, Ricky Cawor, akan gemilang di masa depan. Hal itu ia katakan saat sang kapten mencetak dua gol di final.

Kualitas Ricky dibuktikan saat membuka keran gol di menit kelima lewat eksekusi penalti. Pemain Persemi Mimika itu pun menambah keunggulan Papua lewat gol apiknya di menit ke-22.

Dua gol yang dicetak pemuda asal Mimika itu membawa tuan rumah unggul 2-0. Otomatis, Papua berhak atas medali emas di cabang olahraga sepak bola putra.

"Dia mungkin bisa mencetak 17 gol selama PON, saya tidak akan kaget kalau itu terjadi. Sejak uji coba, Ricky selalu menjadi yang teratas. Dia punya naluri gol yang sangat tinggi dan hari ini dia sudah tunjukkan pada seluruh masyarakat Indonesia," kata Eduard.

Selama PON bergulir, Ricky tercatat sudah mencetak 11 gol. Catatan itu pun memecahkan rekor milik Boaz Solossa yang membukukan 10 gol di PON Palembang 2004. "Mencetak gol memang tugasnya dia. Sejak main di Liga 3, dia sudah luar biasa," ujar Eduard.

 
Berita Terpopuler