Kunci Efektivitas 5G di Indonesia

5G menjanjikan pengiriman data 10-100 kali lebih cepat dibandingkan saat ini.

BBC
Jaringan 5G ilustrasi
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah memasuki era 5G setelah beberapa operator meluncurkan teknologi komunikasi generasi kelima tersebut. Dengan kecepatan lebih tinggi, latensi sangat rendah, dan jangkauan luas, 5G adalah kekuatan transformasional yang penting dalam mendukung agenda pemerintah menuju transformasi digital.

Baca Juga

Hal ini mendapat sorotan dari Ericsson Indonesia. Sebab, jaringan ini bisa memberikan dampak yang signifikan mengingat 5G menjanjikan pengiriman data 10-100 kali lebih cepat, dibandingkan teknologi saat ini.

Head of Ericsson Indonesia, Jerry Soper, menjelaskan, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor penentu bagi efektivitas penerapan jaringan 5G di Indonesia. "Salah satu hal yang paling utama adalah ketersediaan spektrum frekuensi radio," kata Soper dalam Journalist Class Ericsson Indonesia yang bertajuk Power of 5G Transformation yang digelar secara virtual, pekan lalu.

Spektrum adalah aset penting bagi penyedia layanan komunikasi. Spektrum frekuensi radio untuk 5G, mencakup juga rentang frekuensi berbeda, masing-masing dengan karakteristik berbeda.

"Terdapat tiga cakupan frekuensi yang berbeda-beda. Masing-masing dari ketiga komponen itu hadir di dengan material dan kinerja yang bebeda," ujarnya.

Chief of Technology of Ericsson untuk wilayah Asia Pasifik, Magnus Ewerbring, menjelaskan, spektrum frekuensi 5G hadir dalam high band, mid band, dan low band. Spektrum high band cocok untuk menambah kapasitas luar ruangan di kawasan perkotaan dengan konsentrasi tinggi.

Misalnya, seperti di stasiun ke reta, terminal, bandara, dan kawasan pusat bisnis. "High band dapat menye diakan fixed broadband untuk bisnis dan area residensial di lingkungan pinggiran kota yang belum terjangkau jaringan serat optik.

Selain itu, high band juga sangat pas digunakan dalam area yang memerlukan penggunaan data yang tinggi, di mana 5G dapat memberikan nilai bisnis baru seperti di pabrik, gudang, tempat olah raga, universitas, dan rumah sakit," kata Magnus.

 

Untuk mid band, kata dia, spektrum ini sangat pas untuk digunakan di perkotaan atau di jalan raya karena menghasilkan jangkauan jaringan seluler yang mulus. Sehingga, bisa menghadirkan kecepatan di rentang ratusan megabita per detik dalam radius beberapa kilometer.

Sementara itu, spektrum low band adalah spektum yang sangat pas untuk menjangkau kota kecil dan pedesaan. Sebab, spektrum low band dibangun dengan cara mirip dengan cara 1G dan 2G diperkenalkan pada beberapa dasawarsa lalu yang dihadirkan dengan fokus awal pada cakupan.

Lewat spektrum ini, pengguna bisa menikmati peningkatan kinerja jaringan dengan jangkauan hingga sekitar 16 kilometer. "Selain spektrum frekuensi radio, efektivitas 5G juga ditentukan oleh evolusi antena radio, network slicing, dan sistem keamanan yang andal," ujarnya.

Perkuat pengalaman pengguna

Evolusi antena radio perlu dilakukan kerena antena 5G merupakan antena yang terintegrasi dengan ra dio dan memiliki kemampuan kom putasi tinggi dengan beberapa miliar transistor. Untuk menjembatani kebutuhan tersebut, Ericsson pun telah menghadirkan sejumlah antena yang mampu menunjang kebutuhan jaringan 5G.

Sementara itu, network slicing adalah sebuah jawaban agar 5G mampu memenuhi kebutuhan jaringan yang lebih cepat dengan ting kat keamanan tinggi. Oleh karena itu, network slicing ini merupakan ja waban terbaik bagi operator dalam me menuhi kebutuhan dan me lam paui ekspektasi berbagai pengguna.

 

Menurut Ewerbring, cara untuk memperoleh sliced network adalah dengan mentransformasikannya menjadi serangkaian jaringan logis di atas shared infrastructure. Setiap jaringan ini dirancang untuk melayani tujuan bisnis yang telah ditentukan dan terdiri atas semua sumber daya jaringan yang diperlukan.

Soal keamanan jaringan, kata dia, penggunaan 5G juga harus benar-benar ditunjang oleh sistem keamanan yang andal karena ancaman ke amanan terus berkembang. Termasuk, infrastruktur dan risiko bisnis terus meningkat, kebutuhan regulasi meningkat, skenario penerapan dan terciptanya skenario pemanfaatan baru, miliaran perangkat baru, serta tantangan yang berkenaan dengan komputasi awan.

Jika tak ditunjang dengan sistem keamanan yang memadai, hal ini bisa memberikan persoalan yang masif karena 5G digunakan sebagai jaringan yang menunjang digitalisasi, otomatisasi dan konektivitas mesin, robot, solusi transportasi, dan sebagainya.

Jika keempat backbone ini bisa dihadirkan dengan optimal, Ercisson yakin penerapan 5G bisa memberi kan dampak yang masif baik untuk pengguna personal, pemerintah maupun bisnis.

Bagi pengguna personal, 5G bisa menunjang penerapan enhanced video, dengan kualitas 4K, 8K, dan format 360 derajat. Pengguna akan dapat menikmati live sports stream ing, musik dan permainan. Aug mented dan virtual reality (AR/VR), layanan Internet of Things (IoT), hiburan, konektivitas dalam mobil dan digital advertising.

 

Selain itu, 5G juga bisa memberikan dampak luas karena mampu menjalankan proses apa pun dari jarak jauh. Termasuk, memiliki kon trol realtime aktual dari setiap pro ses bisnis, pengoperasian yang telah sepenuhnya otomatis, menggunakan compute re sources dan memiliki tingkat ke aman an lebih tinggi tanpa mengorbankan kinerja keseluruhan.

 
Berita Terpopuler