Epidemiolog Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Membaik

Risiko lonjakan kasus Covid-19 masih bisa terjadi jika Indonesia tidak berhati-hati.

Republika
Penanganan kasus Covid-19 di Indonesia membaik (ilustrasi).
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan, mengatakan, penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik. Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (10/10), Iwan mengatakan, tercatat ada 15 provinsi yang nihil kasus kematian per Sabtu 9 Oktober 2021. 

Provinsi itu adalah Sumatra Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Selain itu, penambahan kasus positif Covid-19 beberapa waktu terakhir berkisar di angka 1.000-an kasus. Per Sabtu 9 Oktober 2021 kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 1.167. Sedangkan per Jumat 8 Oktober 2021, kasus positif Covid-19 bertambah 1.384 pasien. 

Kondisi tersebut pun dinilai membuktikan penanganan Covid-19 di Indonesia sudah baik. "Kematian nol berarti kasus baru Covid-19 di populasi sudah rendah dan penanganan kasus sudah baik. Saat ini secara umum dapat dikatakan wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali," ujar Iwan.

Menurut dia, kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia dapat berdampak pada risiko kenaikan kasus di Tanah Air, jika Indonesia tidak menjaga ketat perbatasan internasional. Dia menilai Indonesia perlu melakukan itu, agar tidak ada kasus Covid-19 dari negara lain yang masuk ke Tanah Air.

"Meskipun wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali, di mana kurang lebih satu bulan kasus dapat dipertahankan terus rendah, tetapi risiko lonjakan kasus masih ada jika kita tidak berhati-hati," ujarnya.

Dia mengingatkan, terkendalinya wabah Covid-19 saat ini, akibat pengendalian mobilitas dan aktivitas penduduk, penerapan protokol kesehatan, peningkatan pelacakan kasus dan kontak erat, serta vaksinasi.

 
Berita Terpopuler