Hormati Kearifan Lokal, Gulat Hanya Gelar Satu Laga

Mayoritas penduduk Kota Merauke beribadah di gereja pada Ahad.

Antara/Galih Pradipta
Pegulat putri Jatim Shinta Eka (tengah) berfoto bersama pegulat putri Kaltim Anissa Safitria (kiri) dan pegulat putri Sumbar Elvi Siska (kanan) usai penyerahan medali pertandingan Gulat Gaya Bebas kelas 50 Kg Putri PON Papua di GOR Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (8/10/2021). Shinta Eka meraih medali emas dan Anissa Safitria meraih medali perak sedangkan Elvi Siska meraih medali perunggu.
Rep: Fitriyanto Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Hari ketiga cabang olahraga (cabor) gulat PON XX Papua 2021, Ahad (10/10) ini, hanya akan mempertandingkan satu kelas, yakni perebutan medali emas kelas 76kg gaya bebas putri, yang akan dimulai pukul 13.30 WIT di GOR Head Sai, Merauke. Penimbangan berat badan dan waktu pertandingan dimajukan beberapa jam lebih cepat.

Hal ini dilakukan untuk menghormati kearifan lokal. Mayoritas penduduk Kota Merauke beribadah di gereja pada Ahad. Panitia hanya menggelar satu pertandingan, yang sekaligus medali terakhir dari enam kelas di kelompok putri. Adapun perebutan 12 medali emas di kelompok putra, masing-masing dari kategori enam kelas gaya bebas putra dan enam kelas gaya grego putra, dilangsungkan mulai Senin (11/10) siang.

Duel di kelas 76kg putri berpotensi menyajikan laga yang sangat keras dan menarik. Di kelas ini, favorit utamanya adalah pegulat Kalimantan Selatan, Rahma Syufia, atau lebih dikenal sebagai Natrusnicu Roxana Andrea. Namun, di penyisihan grup ia wajib mewaspadai perlawanan Yunita Wanma (Papua) dan Yanti Hernanti (Jabar).

Bagi komunitas gulat nasional nama Natruniscu Roxana sudah sangat populer. Ia merupakan pegulat naturalisasi dari Rumania, namun sejak 2015 sudah menjadi WNI, dan penyumbang medali emas Kalsel di PON XIX 2016 Bandung, Jabar. Lolos dari penyisihan grupnya, pegulat kelahiran Resita, Rumania, 13 Januari 1989 itu, berpotensi ditantang Indri Sukmaningsih (Jambi) atau Varadisa Septi (Jatim), yang sama-sama punya peluang untuk merebut medali emas di kelas 76kg ini.

Satu kompetitor lainnya, Irma Apriyanti (Belitung), juga tidak bisa dipandang remeh kemampuannya untuk membuat kejutan di kelas ini. Ima juga diketahui mempersiapkan dirinya dengan sangat keras untuk menghadapi PON XX 2021 Papua ini.

Dari lima kelas yang sudah dipentaskan di kelompok putri ini, Jatim memimpin dengan perolehan 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Jabar membayangi dengan 2-1-0, disusul Banten 1-0-0. Lainnya, Kaltim 0-1-3, Sumbar 0-1-1. Sementara DKI Jakarta, Babel, Bengkulu, Jambi, Jateng, Sumsel, Sumut, dan tuan rumah Papua belum memperoleh medali.

 
Berita Terpopuler