Kala Baznas Menjadi Asa bagi Usaha Mikro Nurmala

Bantuan modal diberikan kepada pelaku UMKM yang nyaris gulung tikar akibat pandemi

dok. Baznas
Baznas memberikan bantuan modal diberikan kepada pelaku UMKM yang nyaris gulung tikar akibat pandemi Covid-19.
Rep: Bowo Pribadi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Asa Nurmala (29 tahun) kini membuncah. Keinginannya untuk segera membangun kembali usaha penjualan keripik belut yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 menemukan titik terang.

Ia menjadi satu dari 25 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) penerima manfaat bantuan modal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Semarang. Bantuan modal diberikan kepada pelaku UMKM yang nyaris gulung tikar akibat pandemi Covid-19.      

Warga Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang ini mengaku, usaha penjualan keripik belut yang ditekuninya selama ini ikut terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak Maret 2020 lalu.

Puncaknya saat pembatasan berbagai aktivitas masyarakat mulai dari PSBB hingga PPKM level diberlakukan, omzet usahanya pun turun tajam. “Bahkan usaha keripik belut saya sempat vakum,” ungkapnya, Selasa (5/10).

Persoalan yang dihadapinya belum berhenti sampai di situ. Di saat pelonggaran mulai diberlakukan bagi berbagai aktivitas masyarakat, perempuan ini kesulitan untuk menjalankan kembali usaha kecilnya.

Sebab, modal yang semestinya bisa diputar telah habis untuk menutup berbagai kebutuhan selama pembatasan sosial dan aktivitas masyarakat. Hingga harapan untuk membangkitkan kembali usahanya pun dating melalui Baznas Kabupaten Semarang.

“Alhamdulillah, bantuan untuk modal dari Baznas ini akan bermanfaat untuk membangkitkan kembali usaha keripik belut yang sudah saya tekuni,” tegas Nurmala.

Sementara itu, sebanyak 25 pelaku UMKM yang nyaris gulung tikar karena pandemi Covid-19 mendapat bantuan modal dari dana amanah umat yang dikelola oleh Baznas Kabupaten Semarang.

Ketua Baznas Kabupaten Semarang, Munashir mengungkapkan, para penerima manfaat tersebut termasuk para mustahik atau kelompok yang berhak untuk menerima zakat. Bahkan bantuan yang disalurkan kepada pelaku UMKM terdampak pandemi Covid-19 ini menjadi salah satu program kerja prioritas Baznas Kabupaten Semarang.

“Ada tiga program kerja prioritas Baznas Kabupaten Semarang yang meliputi program ‘Jaga Kyai’, ‘Jaga UMKM’ dan ‘Jaga Anak Yatim’ karena pandemi Covid-19,” ungkapnya, di sela Kegiatan penyerahan bantuan kepada pelaku UMKM terdampak pandemi, di kantor baznas Kabupaten Semarang.

Sebagian dana amanah Muzaki (zakat, infak dan sedekah), jelas Munashir, disalurkan untuk membantu membantu melalui ke-tiga program tersebut,” katanya pada acara penyerahan bantuan kepada Mustahik UMKM di aula Kantor Baznas di Ungaran, Selasa (5/10).

Diterangkan lebih lanjut oleh Munashir, besaran bantuan modal usaha yang diberikan berkisar Rp 1,5 juta  hingga Rp 2 juta untuk tiap pelaku UMKM penerima manfaat. Penentuan besaran bantuan didasarkan pada kajian kelayakan usaha yang sebelumnya dilakukan tim assesmen Baznas.

“Total bantuan UMKM yang disalurkan kepada pelaku UMKM kali ini mencapai sebesar Rp 39,5 juta untuk 25 penerima manfaat,” tambah Munashir.

Baca Juga

Ia juga menyampaikan, selain para pelaku UMKM tersebut, Baznas Kabupaten semarang dalam waktu dekat juga segera memberikan bantuan bagi pemberdayaan pelaku usaha buah segar di Kecamatan Jambu dan penjual tanaman hias di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan. “Para penerima manfaat di dua kecamatan tersebut tidak hanya akan mendapat bantuan modal usaha, namun juga bantuan fisik berupa lapak dagangan guna mendukung usahanya,” tambahnya.

Sedangkan terkait dengan program ‘Jaga Kyai’ dan Jaga Anak Yatim’ terdampak Covid-19, masih jelas Munashir, saat ini masih berproses. Bantuan akan segera disalurkan segera verifikasi  usulan yang kini sedang dilakukan rampung.

Nantinya, jika ada kyai atau tokoh agama Islam yang kesulitan pembiayaan pengobatan atau lainnya akan mendapatkan bantuan. Selain itu para anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 juga akan ditanggung biaya sekolah sampai lulus SMP,” lanjutnya.

Sementara itu, penyerahan bantuan UMKM dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Semarang, H Basari kepada perwakilan penerima manfaat.

Pada kesempatan yang sama, juga disalurkan bantuan perlengkapan bagi para disabilitas dan bantuan untuk lembaga pendidikan keagamaan dari Baznas Kabupaten Semarang. Bantuan berupa kursi roda dan dana pengembangan.

Wabup menyampaikan, sangat mengapresiasi langkah cepat Baznas kabupaten Semarang dalam membantu pemerintah daerah penanganan pemulihan kondisi sosial ekonomi warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Pada kesempatan ini, Basari juga meminta agar Baznas juga membantu program percepatan vaksinasi Covid-19. “Jika cakupan vaksinasi telah mencapai 70 persen dari sasaran, kita akan masuk level 1 PPKM. Kondisi itu akan melonggarkan berbagai kegiatan sosial ekonomi warga,” tegasnya.

 
Berita Terpopuler