Macron Berharap Hubungan Diplomatik Prancis-Aljazair Membaik

Macron mendorong Aljazair melakukan dialog untuk meredakan ketegangan

EPA-EFE/Michel Euler
Presiden Prancis Emmanuel Macron berharap hubungan Prancis dan Aljazair membaik. Ilustrasi.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (5/10) berharap ketegangan diplomatik dengan Aljazair segera mereda. Macron mendorong Aljazair melakukan dialog untuk meredakan ketegangan.

“Keinginan saya adalah kita bisa menenangkan diri, karena saya pikir lebih baik berbicara satu sama lain dan membuat kemajuan,” kata Macron kepada radio France Inter.

Pada Sabtu (2/10) lalu, Aljazair menarik duta besarnya dari Paris. Kemudian hari berikutnya, Aljazair menutup wilayah udaranya untuk pesawat militer Prancis.

Sebelumnya pada Kamis (30/9) Macron membuat pernyataan tentang Aljazair. Dia menyalahkan negara tersebut atas kebencian terhadap Prancis. Macron pun sempat mempertanyakan eksistensi Aljazair.

“Apakah ada negara Aljazair sebelum penjajahan Prancis? Itu yang jadi pertanyaan,” ujar Macron.

Sebuah sumber di pemerintahan Aljazair mengatakan komentar tentang eksistensi Aljazair sebagai sebuah negara telah memicu kemarahan tertentu. Elite penguasa Aljazair sejak kemerdekaan sebagian besar diisi oleh para veteran perang dari Prancis.

Aljazair mengungkapkan banyak kejahatan kolonial yang dilakukan Prancis adalah genosida terhadap rakyatnya. Aljazair menegaskan negaranya menolak intervensi dalam urusan internal negaranya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler