All Sumsel Final Terjadi di Cabor Anggar

Final antarsesama atlet anggar Sumsel terjadi pada nomor sabre perorangan putra.

Antara/Galih Pradipta
Atlet anggar putra Sumsel Ricky Dhisulimah (kiri) berusaha menusuk atlet anggar putra Sumsel M Irfandi (kanan) saat bertanding pada final Anggar kategori Sabel Individual Putra PON Papua di Kompleks Gereja ST Yoseph, Kabupaten Merauke, Papua, Senin (4/10/2021). Ricky Dhisulimah menang atas Sumsel M Irfandi sekaligus berhasil meraih medali emas pada kategori tersebut.
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Perang final sesama atlet Sumatera Selatan (Sumsel) atau All Sumsel Final terjadi di cabang olahraga (cabor) anggar pada Senin (4/10). Atlet Sumsel memborong medali emas dan perak dari nomor sabre perorangan putra melalui Ricky Dhisullimah dan Irfan Nurkamil.

Kedua atlet bertemu pada partai puncak di Aula Serbaguna Gereja St Yoseph, Kabupaten Merauke, Papua, Senin. Ricky lolos ke final usai mengalahkan Angga Maulana (Jawa Tengah) dengan skor 15-6. Sementara, Irfan Nurkamil menyingkirkan Iqbal Jailani (Jawa Barat) juga dengan skor yang sama 15-6.

"Saya sangat bersyukur sekali akhirnya bisa dapat medali emas PON,'' kata Ricky yang mengalahkan rekan setimnya, Irfan Nurkamil, di partai final sabre perorangan putra. 

''Dari mulai bertanding hari ini, saya berusaha tenang dan tidak ada beban saja," kata Ricky.

Dari nomor floret individual putri, Leoda Lundy Winona yang mewakili Jawa Barat berhasil mendulang medali emas. Ia menundukkan Nurul Aini (Riau) dengan skor 15-10.

 

 

 

 

 

 

 

 

"Saya sangat bersyukur sekali akhirnya bisa dapat medali emas PON. Dari mulai bertanding hari ini, saya berusaha tenang dan tidak ada beban saja," kata Ricky. Dari nomor floret individual putri, Leoda Lundy Winona yang mewakili Jawa Barat berhasil mendulang medali emas dengan menundukkan Nurul Aini (Riau) dengan skor 15-10.

 

 

 

 

 

 

 

Di tengah terus memanasnya iklim persaingan para atlet untuk menjadi yang terbaik di arena pertandingan, kabar kurang menyenangkan muncul dari Mimika ketika dua judoka asal Kaltim gagal pulang ke daerah asalnya karena terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil tes usap PCR.

 

 

 

 

 

 

 

Pelatih judo Kaltim Adianoor menyebutkan dua atletnya yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut adalah Melia Kubus dan Eko Haryono. Keduanya saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mimika.

 

 

 

 

 

 

 

"Tim kesehatan mengupayakan untuk melakukan tes ulang PCR, kalau hasilnya tetap sama akan diupayakan terapi penyembuhan maksimal sepuluh hari," jelasnya.

 

 

 

 

 

 

 

Menanggapi temuan kasus infeksi virus corona pada atlet tersebut, Menpora Zainudin Amali memastikan temuan kasus itu tidak memengaruhi penyelenggaraan PON Papua.

 

 

 

 

 

 

 

"Saya kira dari awal mereka datang kan sudah divaksin. Jadi, kalau toh ada satu-dua orang (positif COVID-29) ya biasalah itu. Tidak ada masalah," kata Menpora di sela meninjau pelaksanaan PON di Mimika Sport Centre.

 

 

 

 

 

 

 

Menurut Amali, atlet yang diketahui positif COVID-19 akan langsung menjalani karantina, sementara atlet-atlet lain tetap menjalani kegiatan seperti biasa. "Satu kena, (PON) langsung dihentikan tidak mungkinlah. Kan sudah berjalan, bahkan ada yang sudah dapat medali," imbuhnya.

 

 

 

 

 

 

 

Menpora juga menimpali, "Itu dari awal, dari technical meeting sudah diberitahu bahwa bagi cabang olahraga yang atletnya ada yang terindikasi positif langsung diisolasi. (Atlet) yang lain tetep jalan aja," tegasnya.

 
Berita Terpopuler