Mengenal Awal Mula Lahirnya Email yang Kini Berusia 50 Tahun

Ratu Elizabeth adalah pemimpin negara pertama yang memiliki email.

Pexels
Kotak surat elektronik atau email.
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini, surat elektronik (surel) atau email tepat berusia 50 tahun. Hadir pertama kali pada 1971, surel saat ini telah menjadi bagian dari sejarah teknologi yang membawa begitu banyak perubahan dalam kehidupan manusia.

Baca Juga

Dikutip dari Email on Acid, kelahiran surel awalnya dibidani oleh Ray Tomlinson yang saat itu tengah bekerja untuk Advanced Research Projects Agency Network atau ARPANET. Mengingat, pada masa itu, pengguna komputer hanya bisa berkirim pesan lewat komputer yang sama.

Hal itu kemudian mendorong Tomlinson membuat program yang bisa mendukung pengiriman pesan antara sejumlah komputer yang tersambung dalam sistem ARPANET. Di awal kehadirannya, mengirim pesan dengan perantara jaringan masih menjadi sebuah konsep yang sulit dimengerti.

Termasuk juga, bagaimana kita bisa memastikan bahwa pesan tersebut akan dapat diterima oleh pihak yang kita tuju. Untuk menjawab kebingungan ini, Tomlinson memiliki jawabannya.

"Konsep penggunan simbol @ akan menjadi penunjuk kepada komputer siapa pesan tersebut dituju," katanya. Sejak itu, menulis surel dengan format nama pengguna@nama komputer menjadi baku dalam proses pengiriman surel.

Teknologi ini kemudian menarik perhatian Ratu Elizabeth II. Saat melakukan kunjungan ke Royal Signals and Radar Establishment pada 1976, Ratu Elizabeth II pun sempat membuat akun surel dan menjadi pimpinan negara pertama yang memiliki akun surel.

Dari situ, penggunaan surel terus berkembang. Hingga pada 1992, pengguna tak lagi hanya bisa mengirim surat berupa teks. Sebab, mulai saat itu, surel telah memungkinkan penggunanya mengirimkan gambar, suara, dan video.

 

 

Selanjutnya, pada 1996, pengguna surel mulai dimudahkan oleh hadirnya webmail. Dengan webmail, pengguna bisa membuka akun surel dari komputer manapun yang terkoneksi dengan internet. Saat itu, webmail pertama yang hadir adalah Hotmail dan Rocketmail yang kemudian berganti nama menjadi Yahoo! Mail.

Pada 2002, pengguna surel kian dimudahkan oleh smartphone yang bisa digunakan untuk berkirim surel. Saat itu, BlackBerry adalah gawai pertama yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mengakses surel.

Baru pada 2004, gebrakan hadir dari Google. Pada tahun tersebut, Google meluncurkan webmail bernama Gmail yang masih sangat diminati hingga saat ini. Kehadiran Gmail pun sangat digemari karena menawarkan kapasitas penyimpanan yang besar.

Hingga kemudian, pada 2020, surel dinilai menjadi hal yang sangat penting dalam membantu sejumlah keperluan masyarakat selama pandemi. Karena, surel kini jadi salah satu sarana penunjang kegiatan belajar dari rumah, berbelanja, bekerja, hingga membangun bisnis dari kediaman masing-masing. 

Fakta-fakta surel

Secara global, jumlah surel yang dikirim setiap tahun ternyata masih terus menunjukkan peningkatan. Pada 2017, sebesar 269 miliar surel dikirim setiap hari. Sementara pada 2019, sekitar 293,6 miliar surel dikirim setiap hari. Untuk skala ini, berarti ada 2,4 miliar surel dikirim setiap detik.

Saat ini, diperkirakan ada lebih dari empat miliar pengguna surel di seluruh dunia. Pada 2018 hingga 2019 saja, tercatat adanya penambahan 100 juta akun surel baru.

Rata-rata pekerja kantoran menerima sekitar 121 surel pada setiap hari kerja. Jika satu perusahaan memiliki 1.000 karyawan, maka tim akan mengirimkan 40 ribu surel bisnis hanya dalam satu hari. Berdasarkan perhitungan 250 hari kerja per tahun, berarti ada 10 juta surel yang dikirim, setiap tahun.

Budaya bisnis saat ini benarbenar ada dalam surel karena mayoritas profesional kini menjadikan surel sebagai sarana komunikasi bisnis pilihan.

 

 

 
Berita Terpopuler