Tyler Kwon Respons Gugatan ke Perusahaan Jessica Jung
Tyler Kwon memastikan yang digugat ialah perusahaan, bukan Jessica Jung pribadi.
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — CEO Coridel Entertainment Tyler Kwon merespons laporan terkait gugatan utang terhadap perusahaan mode Jessica Jung, Blanc & Eclare. Kwon, yang merupakan kekasih sekaligus CEO agensi Jessica, mengklarifikasi laporan terbaru oleh media Hong Kong tentang gugatan Joy King Enterprises sebesar 6,5 juta dolar AS (saat itu setara Rp 96 miliar) itu.
Berbicara dengan media berita Korea MyDaily, Kwon menjelaskan bahwa dia menyesalkan situasi yang terjadi. Ia pun menceritakan awal mula terjadinya pinjaman.
"Ini bukan hutang pribadi Jessica, tetapi pinjaman yang dibuat untuk perusahaan (Blanc & Eclare)," kata Kwon, dilansir Soompi, Rabu (29/9).
Menurut Kwon, Blanc & Eclare awalnya meminjam empat juta dolar AS (sekitar Rp 57 miliar) dari Spectra SPC. Kemudian, Spectra SPC mentransfer pinjaman itu ke Joy King Enterprises pada Agustus 2021.
Dalam waktu satu bulan setelah transfer, Joy King Enterprises tiba-tiba menuntut agar Blanc & Eclare membayar kembali 6,5 juta dolar AS sebagai pokok dan bunga pinjaman hanya dalam dua minggu.
Kwon menjelaskan, perusahaan Blanc & Eclare rajin melunasi pinjaman selama tiga tahun, sejak menerima pendanaan dari Spectra SPC pada 2016. Pada 2020, karena situasi Covid-19, Blanc & Eclare mencapai kesepakatan dengan Spectra SPC untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman melebisi batas waktu pembayaran di perjanjian sebelumnya.
Baca juga : Kasus Spyware Israel, FBI akan Selidiki Ayah Britney Spears?
Persoalan muncul ketika pinjaman tersebut ditransfer ke Joy King Enterprises pada Agustus lalu. Menurut Kwon, pihaknya tidak mengetahui hal tersebut.
"Tanpa kami sadari bahwa pinjaman telah ditransfer, Joy King Enterprises tiba-tiba menghubungi kami dan berkata, 'Bayar pinjaman dalam waktu dua pekan’," ujar Kwon.
Kwon menjelaskan bahwa Blanc & Eclare telah mencapai kesepakatan dengan Spectra SPC untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman. Hanya saja, menurutnya, Joy King Enterprises terus bersikeras dengan batas waktu dua pekan itu hingga akhirnya muncul gugatan saat ini.
"Karena September termasuk hari libur nasional, kami mengatakan bahwa jika mereka memberi kami sedikit lebih banyak waktu, kami akan dapat menyelesaikan seluruh masalah, tetapi mereka bersikeras bahwa kami harus membayar semuanya dalam dua pekan," kata Kwon.
Mengingat skala perusahaannya, Kwon, mengatakan jumlah itu adalah pinjaman yang dapat dengan mudah dilunasi mereka. Namun, membayar seluruh pinjaman ditambah bunga sekaligus hanya dalam dua pekan, menurut Kwon, tetap terlalu banyak.
Baca juga :Eko Patrio Doakan Kesembuhan Tukul Arwana