Uni Eropa Kucurkan 5,4 Miliar Euro Atasi Dampak Brexit

Dana darurat untuk membantu bisnis mengatasi efek jangka pendek dari Brexit.

Reuters
Bendera Inggris dan Uni Eropa
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) telah menyetujui dana darurat 5,4 miliar euro yang ditujukan untuk membantu bisnis mengatasi efek jangka pendek dari Brexit. Menurut Dewan Eropa, uang itu akan menutupi biaya tambahan dan mengkompensasi kerugian pasca-Brexit.

Baca Juga

Irlandia, satu-satunya negara Uni Eropa yang berbagi perbatasan darat dengan Inggris, akan menerima 1,1 miliar euro. Sementara Prancis akan mendapat keuntungan dari 735 juta euro.
 
Dilansir di Euronews, Rabu (29/9), hengkangnya Inggris dari blok tersebut telah mempengaruhi banyak bagian ekonomi UE. Sektor perikanan khususnya dalam risiko.
Menurut Komisi Eropa, perikanan UE menghadapi pengurangan 25 persen dari nilai tangkapan mereka dari perairan Inggris.
 
Nelayan Prancis berkumpul untuk memprotes ketidakpastian pasca-Brexit
Meskipun kesepakatan perdagangan dicapai pada bulan Desember untuk memastikan perdagangan bebas tarif, perdagangan Inggris dengan UE juga telah turun tajam. 
Uni Eropa mengatakan dana cadangan akan menguntungkan bisnis publik dan swasta.
 
"Penerapan cadangan yang cepat berarti bahwa dana yang sangat dibutuhkan akan segera tersedia untuk kawasan dan perusahaan Eropa yang paling parah terkena dampak," kata Zvonko Cernac, menteri pembangunan dan kebijakan kohesi Eropa Slovenia.
 
Hak penangkapan ikan adalah salah satu hambatan utama selama negosiasi Brexit. Perjanjian perdagangan bulan Desember menetapkan bahwa kapal-kapal UE dapat terus menangkap ikan di perairan Inggris tetapi dengan bagian tangkapan yang berkurang.
 
Rencana bantuan yang diadopsi Selasa (28/9) ini mengharuskan negara-negara Uni Eropa yang berpartisipasi untuk mengalokasikan minimal 238 juta euro untuk perikanan, dengan kemungkinan menghabiskan lebih banyak dari tunjangan mereka untuk mengkompensasi sektor ini.
 
Inggris juga telah memperkenalkan program dukungannya sendiri untuk perusahaan-perusahaan Inggris yang terkena dampak goncangan ekonomi dari Brexit. 

 
Berita Terpopuler