Kemeriahan Global Citizen, Konser Bertabur Bintang

Global Citizen Live menampilkan banyak bintang untuk dorong kesetaraan vaksin.

EPA
Salah satu pendiri dan CEO Global Citizen Hugh Evans.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara musik lintas generasi berlangsung dari berbagai negara pada Sabtu (25/9) lalu. Global Citizen Live digelar 24 jam untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim, kesetaraan vaksin, dan kelaparan.

Beberapa nama besar yang tampil ialah Elton John, BTS, Coldplay, Lizzo, Jennifer Lopez, dan Billie Eilish. Ada juga aktor, politisi, eksekutif perusahaan, bangsawan, figur publik sekaligus aktivis yang mengajukan ajakan atau mengumumkan sumbangan untuk menangani masalah besar tantangan global.

Baca Juga

LSM Global Citizen menginginkan satu miliar pohon ditanam, dua miliar vaksin dikirim ke negara-negara termiskin, dan tersedianya makanan untuk 41 juta orang yang di ambang kelaparan. Setelah pertunjukan berakhir di Paris dan diserahkan ke New York City, Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle naik ke panggung untuk mengadvokasi akses vaksin Covid-19 agar diperlakukan sebagai hak asasi manusia.

"Saya dan istri saya percaya bahwa cara Anda dilahirkan seharusnya tidak mendikte kemampuan Anda untuk bertahan hidup," kata Duke of Sussex dilansir Channel News Asia, Senin (27/9).

Duke dan Duchess of Sussex mengikuti veteran pop Cyndi Lauper dengan membawakan "Girls Just Want To Have Fun" yang didedikasikan untuk wanita Afghanistan. Saat malam tiba, kerumunan membeludak dan hadirin bersorak untuk pertunjukan dari penampil utama, termasuk Billie Eilish yang berlarian di panggung.

Pengumuman donasi terus mengalir, bahkan ajakan untuk membantu datang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Administrator USAID Samantha Power mengumumkan dalam sebuah pesan bahwa Amerika Serikat akan menyumbangkan lebih dari 295 juta dolar AS (sekitar Rp 4,2 triliun) ke negara-negara di seluruh dunia untuk mencegah paceklik dan kelaparan ekstrem, menghadapi kekerasan berbasis gender, dan mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak pandemi Covid-19 segera berlalu.

Salah satu pendiri dan CEO Global Citizen Hugh Evans mengajak hadirin untuk turut bergerak membantu mengumpulkan 6 miliar dolar AS (sekitar Rp 85,5 triliun) yang dibutuhkan oleh Program Pangan Dunia, mengatasi ketidaksetaraan vaksin, dan menekan para pemimpin menjelang konferensi perubahan iklim COP26 PBB pada November.

"Amal saja tidak akan pernah cukup untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem atau mengatasi perubahan iklim. Tindakan yang menggerakan orang diperlukan untuk mendorong perubahan,” ujar Evans.

Setelah ahli biologi Amerika terkenal berusia 92 tahun, Edward O Wilson, angkat bicara, pertunjukan dipindahkan ke Los Angeles. Pertunjukkan dibuka oleh band pop 5 Seconds Of Summer di Greek Theater di Los Angeles, dengan Demi Lovato, Adam Lambert, dan Stevie Wonder juga tampil.

"Ini adalah hal yang luar biasa untuk disaksikan dan menjadi bagian darinya (Global Citizen),” kata Hemmings, vokalis 5 Seconds of Summer.

Siaran di media sosial dibuka dengan penampilan prarekaman oleh superstar pop BTS di Seoul, sebelum pertunjukan dimulai di Paris bersama Elton John. Pembuat film The Rocketman itu menampilkan hits-nya termasuk "Tiny Dancer" dan "Your Song" di depan Menara Eiffel.

"Tidak seorang pun boleh tertinggal," ujar legenda pop berusia 74 tahun itu, yang tampil dalam kondisi cedera pinggul.

Ed Sheeran adalah headliner di Paris bersama Black Eyed Peas dan Stormzy. Konser itu membutuhkan bukti vaksinasi Covid-19 atau tes negatif.

Pertunjukan prarekaman juga dibawakan oleh Green Day di Los Angeles, superstar DJ Alok di Rio, Kylie Minogue di London, dan Andrea Bocelli di Tuscany. Pertunjukan comeback The Fugees yang pertama dalam 15 tahun di New York menjadi bagian dari acara tersebut.

Global Citizen berada di balik acara amal terkenal lainnya, termasuk konser awal tahun ini yang menyerukan vaksinasi global Covid-19. Organisasi itu menggulirkan gerakan dengan misi untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem pada 2030.

Aplikasinya menggunakan insentif, seperti tiket konser untuk mendorong pengguna menekan pemerintah tentang isu-isu seputar keberlanjutan dan kesetaraan. Acara di New York, termasuk penghargaan untuk konser amal besar lainnya, menghadirkan pianis superstar global China, Lang Lang, yang menampilkan medley pertunjukan Live Aid Queen yang terkenal pada 1985.

Acara akhir pekan itu juga membawa janji amal dari perusahaan internasional seperti Lego, Cisco, Verizon, dan Pepsico. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Ghebreyesus memberikan dukungannya untuk kampanye mendesak kesetaraan vaksin.

"Kita sekarang menghadapi pandemi dua jalur, yaitu si kaya dan si miskin. Kita tidak bisa mengabaikan ketidakadilan yang parah ini maupun berpuas diri,” kata Ghebreyesus.

 
Berita Terpopuler