Bos Huawei Dipulangkan ke China, Dua Warga Kanada Bebas

Bos Huawei telah menjalani tahanan di Kanada hampir tiga tahun

Jin Liwang/Xinhua via AP
Anak pendiri Huawei sekaligus CFO, Meng Wanzhou. Pemerintah Kanada memutuskan melepaskan Meng setelah mengikat kesepakatan dengan pemerintah China.
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Chief Financial Officer (CFO) Huawei, Meng Wanzhou tiba di China pada Sabtu (25/9) waktu setempat. Pada hari yang sama, dua warga Kanada yang ditahan karena dituduh mata-mata oleh China dipulangkan ke Kanada. Pertukaran itu berpotensi membuka jalan bagi peningkatan hubungan antar kedua negara.

Baca Juga

Meng diizinkan pulang setelah mencapai kesepakatan dengan jaksa Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri kasus penipuan bank terhadapnya pada Jumat. Dalam kesepakatan dengan jaksa AS, Meng tidak didakwa di AS dan proses ekstradisi di Kanada dihentikan.

"Meskipun dalam masa-masa yang sangat sulit, selalu ada harapan," ucap putri pendiri Huawei Ren Zhengfei itu. Di kota Shenzhen, China selatan, Meng mengenakan gaun berwarna merah patriotik saat dia keluar dari pesawat disambut oleh simpatisan.

"Saya akhirnya kembali ke rumah," kata Meng seperti dikutip oleh tabloid Global Times yang didukung oleh Partai Komunis yang berkuasa. "Penantian di negara asing itu penuh dengan penderitaan. Saya tidak bisa berkata-kata saat kaki saya menyentuh tanah China," ujarnya menambahkan.

Meng telah menjalani tahanan di Kanada hampir tiga tahun setelah tertangkap di bandara negara itu pada Desember 2018. Tidak lama setelah penangkapan Meng, otoritas China menangkap dua warga negara Kanada, Michael Korvig dan Michael Spavor, atas tuduhan spionase.

Sejak saat itu hubungan bilateral China-Kanada memburuk. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, pengamanan di depan gedung Kedutaan Besar Kanada di Jalan Dongzhimen Wai, Beijing, ditingkatkan hingga terlihat lebih mencolok dibandingkan kedutaan lainnya di kawasan itu.

 

Media pemerintah China antusias menyambut Meng kembali, tetapi diam tentang Kovrig dan Spavor, yang dibebaskan beberapa jam setelah Meng pada Jumat. Di Kanada, Korvig dan Spavor mendapatkan pelukan hangat dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat tiba di Calgary.

"Anda telah menunjukkan kekuatan, ketahanan, dan ketekunan yang luar biasa," kata Trudeau dalam sebuah unggahannya di Twitter resmi dengan foto-foto dia menyambut mereka di rumah. "Ketahuilah bahwa orang Kanada di seluruh negeri akan terus berada di sini untuk Anda, sama seperti sebelumnya," cicitnya.

China menuduh Spavor memasok foto-foto peralatan militer ke Kovrig dan dijatuhi hukuman 11 tahun penjara pada Agustus. Kovrig masih menunggu hukuman.

Seperti dilansir laman BBC, Ahad (26/9), syarat-syarat pembebasan Meng Wanzhou dilaporkan dinegosiasikan secara lambat antara para diplomat AS dan China. Kesepakatan akhirnya tercapai dengan syarat Meng dapat secara formal membantah sejumlah tuduhan utama yang disampaikan AS, dan mengakui tuduhan lainnya. Meng, semisal, mengaku secara sengaja membuat pernyataan palsu untuk HSBC.

Melalui kesepakatan pembebasan itu, Departemen Kehakiman AS menangguhkan proses penuntutan terhadap Meng sampai Desember 2022. Jika dia mematuhi persyaratan yang ditetapkan pengadilan, kasus itu akan gugur.

Setelah kesepakatan itu tercapai, pihak kejaksaan mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka menggugurkan upaya untuk mengekstradisi Meng ke AS dan pengadilan sebaiknya membebaskan dia. Di pengadilan, hakim kemudian membebaskan Meng.

Sementara itu, perjanjian jaksa AS dan Meng  membuka kecaman Presiden AS Joe Biden dari para tokoh utama Washington di China. Mereka berpendapat bahwa pemerintahannya menyerah pada China dan salah satu perusahaan utamanya di pusat persaingan teknologi global antara kedua negara.

 
Berita Terpopuler