Menengok Riwayat Islam di Ujung Selatan Afrika (2-Habis)

Islam di selatan Afrika baru berumur sekitar tiga abad.

EPA/MIKE NELSON
Menengok Riwayat Islam di Ujung Selatan Afrika (2-Habis). Ilustrasi Muslim Afrika
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Azhar RasyidPenilik sejarah Islam

Baca Juga

Jejak Islam yang lebih jelas di wilayah ini baru terlihat pada dekade-dekade selanjutnya. Pembawanya adalah sosok yang juga terkenal di Indonesia, Syekh Yusuf. Lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, Syekh Yusuf Al-Makasari (1626-1699) merupakan sekutu raja Kesultanan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa, dalam menghadapi intervensi Belanda di Banten.

Atas dukungannya pada Sultan Banten, ia ditangkap dan diasingkan oleh Belanda ke Srilanka. Ia perlu dibuang jauh karena punya pengaruh yang besar di kalangan Muslim di Banten. Nyatanya, di Srilanka pun ia tetap menjadi sosok penting bagi komunitasnya karena di sana ia bahkan bisa mengislamkan penduduk lokal. Alhasil, Belanda membuang Syekh Yusuf lebih jauh, kali ini ke Afrika Selatan.

Ia tiba di Afrika Selatan pada tahun 1693. Sebagaimana yang telah ia lakukan di Banten dan Srilanka, di titik paling selatan Benua Afrika ini pun ia tetap berdakwah. Dibantu oleh para muridnya, ia bahkan berhasil merintis sebuah komunitas Muslim yang dikenal sebagai Cape Malays, atau orang Melayu Cape [Town].

Sepeninggal Syekh Yusuf pada tahun 1699, murid-muridnya melanjutkan dakwah sang guru. Kini, ada sekitar 1,5 persen dari 57 juta penduduk Afrika Selatan yang menganut Islam, menjadikan Muslim sebagai salah satu minoritas terbesar di kawasan Afrika bagian selatan.

Botswana, negara yang tepat berada di tengah Afrika bagian selatan, adalah rumah kecil lain bagi minoritas Muslim di kawasan ini. Dari sekitar 2,2 juta penduduk Botswana, jumlah Muslim hanya sekitar 0,5 persen saja.

 

Bila di Afrika Selatan Islam dibawa oleh Muslim asal Indonesia, maka di Botswana para pedagang Muslim asal Indialah yang memperkenalkan agama Islam ke sana. Catatan paling awal menyebut mereka hadir di Botswana pada tahun 1882.

Mereka membangun hunian yang kemudian menjadi perkampungan Muslim tertua di Bostwana. Perkampungan itu terletak di Ramotswa, sebuah desa di tenggara Botswana. Masjid pertama di Bostwana baru berdiri tahun 1967, atau setelah agama Islam hidup di Botswana selama hampir satu abad.

Di luar kedua negara di atas, Islam eksis pula di Swaziland, yang dikenal juga sebagai Eswatini. Negara kecil yang berada di sebelah timur Afrika Selatan ini berpenduduk mayoritas Kristen.

Islam membentuk dua persen populasinya dewasa ini. Di zaman kolonialisme dulu negeri ini berada di bawah penjajahan Inggris.

Imigran Muslim paling awal yang datang ke sini juga berasal dari wilayah-wilayah jajahan Inggris lainnya, khususnya India dan Afrika Selatan. Belakangan, datang pula imigran dari negara Afrika lain yang berpenduduk Muslim, seperti Somalia dan Sudan.

Penduduk lokal Eswatini juga ada yang menganut agama Islam. Pengakuan terhadap Islam di Eswatini akhirnya datang dengan ditetapkannya Islam sebagai salah satu agama resmi di negara ini pada tahun 1972. Habis

Sumber: Majalah SM Edisi 7 Tahun 2019

Link artikel asli

 
Berita Terpopuler