WHO: Infeksi Varian Delta Dominasi Dunia

Varian delta terdeteksi di 185 negara.

EPA
Salah seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove mengungkapkan, dunia saat ini tengah didominasi oleh infeksi varian delta dari SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini varian delta dari virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) mendominasi infeksi di dunia. Delta mengalahkan tiga variants of concern lainnya, yakni alpha, beta, dan gamma.

"Varian alpha, beta, dan gamma saat ini beredar kurang dari 1 persen masing-masing. Seluruh dunia benar-benar didominasi delta," kata pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, pada Selasa (21/9).

Van Kerkhove menyebut varian delta yang lebih menular telah terdeteksi di lebih dari 185 negara. Selain empat variants of concern, terdapat pula lima variants of interest. Namun, Van Kerkhove menyebut tiga di antaranya, yakni eta, iota, dan kappa, sedang diturunkan levelnya menjadi variants under monitoring alias varian yang masuk dalam pengawasan.

"Ini terjadi benar-benar karena perubahan sirkulasi dan variants of interest hanya kalah bersaing dengan variants of concern," ujar Van Kerkhove.

Baca Juga

Suatu varian tergolong variant of interest ketika terpantau memiliki punya kemampuan genetik yang bisa memengaruhi karakteristik virus dan mampu memengaruhi tingkat keparahan penyakit, penularan, hingga punya kemampuan menghindari diagnostik maupun pengobatan. Sementara itu, variants of concern merupakan istilah yang mewakili varian yang menunjukkan peningkatan virulensi atau keparahan penyakit yang signifikan.

Sejauh ini, dunia telah mencatatkan lebih dari 229 juta kasus Covid-19. Korban meninggal akibat pandemi sudah melampaui 4,7 juta jiwa di seluruh dunia.

Pemerintah menyebut tingkat penularan (transmission rate) Covid-19 di Indonesia lebih rendah dari rata-rata dunia. Berdasarkan data Our World Data per 14 September 2021, tingkat penularan nasional berada di angka 0,59 dari tingkat global sebesar 0,94.

Gejala Covid-19 terkait varian delta. - (Republika)

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap virus penyebab Covid-19. Hal ini sebagai langkah antisipasi kemungkinan lonjakan kasus maupun munculnya varian baru.

"Apa pun varian virusnya, sebagai ikhtiar proteksi kesehatan dari setiap individu, masyarakat diharapkan tetap disiplin mengenakan masker serta tentu adalah menyukseskan dan mengikuti vaksinasi," tegas Nadia dalam Dialog Virtual Semangat Selasa Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (14/9).

 
Berita Terpopuler