Pesawat Komersial Pertama Mendarat di Afghanistan

Penerbangan mengangkut wartawan internasional dari Islamabad ke Kabul

Maskapai nasional Pakistan mendarat di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, pada Senin (13/9), menjadikannya penerbangan internasional pertama ke Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban bulan lalu.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Maskapai nasional Pakistan mendarat di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, pada Senin (13/9), menjadikannya penerbangan internasional pertama ke Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban bulan lalu.

Baca Juga

CEO Pakistan International Airlines Arshad Malik mengatakan penerbangan itu membawa sekelompok wartawan internasional ke Kabul dan kembali ke Islamabad dengan mengangkut pejabat Bank Dunia dan sejumlah jurnalis.

Malik mengatakan penerbangan itu sangat penting dan seluruh dunia berharap langkah itu bisa memulihkan konektivitas udara dengan Afghanistan. Dia juga berharap agar layanan penerbangan ke Kabul segera pulih sepenuhnya.

"Tujuan penerbangan itu adalah untuk mempromosikan niat baik antara Pakistan dan Afghanistan dan untuk memperkuat operasi atas dasar simpati kemanusiaan," kata Malik.

Penerbangan yang membawa tiga wartawan dari Islamabad dan terbang kembali dengan 65 penumpang itu merupakan pesawat sewaan.

Pada Ahad (14/9), pemerintahan sementara Taliban memanggil kembali personel keamanan dan personel lain yang bekerja di bandara Kabul sebelum 31 Agustus, hari ketika pasukan Amerika Serikat meninggalkan negara itu.

Ketika Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus, penerbangan komersial internasional dihentikan, sementara pasukan AS dilaporkan merusak bandara, termasuk pesawat pengangkut nasional Afghanistan, hanggar, bengkel dan perkantoran, sebelum mereka ditarik sepenuhnya dari negara itu pada 31 Agustus. Setelah penarikan pasukan AS, tim teknis Qatar dan Turki tiba pada hari berikutnya untuk membantu memulihkan bandara agar dapat dibuka kembali.

* Aamir Latif dari Karachi, Pakistan, berkontribusi pada berita ini.

 

 
Berita Terpopuler