11 Kata dalam Alquran yang Artinya Kerap Disalahpahami 

Banyak kata Alquran yang mempunyai kemiripan tetapi berbeda makna

pxhere
Banyak kata Alquran yang mempunyai kemiripan tetapi berbeda makna. Ilustrasi Alquran
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  MESIR— Pusat Fatwa Elekstronik Al-Azhar Internasional Mesir mengoreksi beberapa kata dalam  Alquran yang banyak disalahpahami banyak orang. 

Baca Juga

Kesalahan mengartikan kata ini yang akhirnya membuat arti dalam suatu ayat menjadi berbeda dari maksud sebenarnya. 

Dalam penjelesannya, Al-Azhar menjelaskan, setidaknya ada 11 kata dalam Alquran yang sering salah artinya. Kata-kata itu adalah sebagai berikut:

• الْعَفْوَ

Dalam surat Al Baqarah 129, Allah SWT berfirman:

وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ  “Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir,

Kata “al-afwa” dalam ayat itu banyak dipahami orang sebagai ampunan. Sementara arti sebenarnya adalah harta yang berlebih. ayat ini menganjurkan untuk menafkahkan atau memberikan harta yang lebih dari keperluan diri.

• يَشْرِي

Dalam surat Al Baqarah 207, Allah SWT berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah dan Allah Mahapenyantun kepada hamba-hamba-Nya.” 

Kata “yasytari” di ayat ini tidak berarti membeli, melainkan menjual atau mengorbankannya demi ketaatannya kepada Allah SWT. 

• قَامُوا

Dalam surat Al Baqarah ayat 20 Allah SWT berfirman:

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”

Kata “qamu” dalam ayat ini bukan berarti berdiri, melainkan menetap atau berhenti.

• آيَاتِهِ

Dalam surat Ar Rum ayat 25 Allah SWT berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ تَقُومَ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ بِأَمْرِهِ

 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).”

Kata “ayat” dalam ayat ini berarti bukti.

 

 

 

 

• فِصَالًا

Allah Berfirman dalam Al Baqarah 233:

فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. 

Kata “fishalan” berarti pisah, tapi bukan pisah cerai. Perpisahan di sini bermakna menyapih bayi.

• يَفْرَقُونَ

Dalam surat At Taubah ayat 56 Allah SWT berfirman:

وَيَحْلِفُونَ بِاللّهِ إِنَّهُمْ لَمِنكُمْ وَمَا هُم مِّنكُمْ وَلَـكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَفْرَقُونَ  “Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu).”

Kata “yufraqun” dalam ayat ini bukan berarti kaum yang terpisah. Arti sebenarnya adalah ketakutan atau menjadi kaum yang ketakutan.

• وَعَلَى ٱلثَّلَٰثَةِ ٱلَّذِينَ خُلِّفُوا۟

Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat 118:

وَعَلَى ٱلثَّلَٰثَةِ ٱلَّذِينَ خُلِّفُوا۟  “Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka..”

Kata “khalafu” dalam ayat ini berarti ditangguhkan taubat mereka. Ayat ini turun pada peristiwa diterimanya tabat tiga orang, Ka'ab bin Malik, Murarah bin Rabi', dan Hilal bin Umayyah yang sebelumnya ditangguhkan penerimaan tabat mereka, setelah mereka tidak pergi bersama Rasulullah SAW ke Tabuk.

• يَنسِلُونَ

Allah SWT berfirman dalam surat Al Anbiya ayat 96:

 حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ  “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”

kata “yansilun” di sini bukan berarti berjalan, tapi turun dari tempat yang tinggi.

• جَابُوا

Allah SWT berfirman dalam Al Fajr ayat 9: 

وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ “Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah.”

Kata “jaabu” di sini buka berarti membawa atau menghadirkan, melainkan memotong batu.

• وَأَذِنَتْ

Dalam surat Al Insyiqaq ayat 5 Allah SWT berfirman:

وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ  “Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya).”

Kata “adzinat”di sini bukan berarti mengizinkan, tapi mematuhi.

• فَأُمُّهُۥ

Dalam surat Al Qariah ayat 9 disebutkan:

فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ “Maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah.”

 

Kata “fa ummuhu” bukan berarti ibu atau orang tua yang melahirkan, tapi menyebut seseorang atau personal.   

 
Berita Terpopuler