Biden Habis Kesabaran dengan Warga AS yang tak Mau Vaksin

Pengusaha dengan lebih dari 100 pekerja di AS harus mewajibkan vaksin.

AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden.
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan tajam mengkritik puluhan juta orang Amerika yang belum divaksinasi, Jumat (10/9)
Padahal vaksin telah tersedia dan warga telah mendapatkan insentif berbulan-bulan.

"Kami sudah bersabar. Tetapi kesabaran kami menipis, dan penolakan Anda telah merugikan kita semua," kata Biden.

Biden menunjuk wajah minoritas warga yang tidak divaksinasi ini dapat menyebabkan banyak kerusakan. Kondisi tersebut, menurutnya, bahkan sudah terlihat saat ini.

Lebih dari 208 juta warga Amerika memiliki setidaknya satu dosis vaksin.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 177 juta orang Amerika divaksinasi penuh terhadap virus korona.

Namun, kasus yang dikonfirmasi telah melonjak 300 persen dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini jumlah kasus menjadi rata-rata sekitar 140 ribu per hari dengan rata-rata sekitar 1.000 kematian.

Jumlah tersebut sekitar dua setengah kali lebih banyak rawat inap dan hampir dua kali jumlah kematian dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu. Sekitar 80 juta orang tetap tidak divaksinasi. “Kami berada dalam kondisi sulit dan itu bisa bertahan untuk sementara waktu,” kata Biden.

Untuk menekan angka penambahan kasus dan jumlah korban meninggal dunia, Biden semakin menekankan aturan untuk warga menerima vaksin. Aturan luas mengamanatkan bahwa semua pengusaha dengan lebih dari 100 pekerja mengharuskan mereka untuk divaksinasi atau tes virus mingguan.

Keputusan itu mempengaruhi sekitar 80 juta orang Amerika. Ditambah lagi sekitar 17 juta pekerja di fasilitas kesehatan yang menerima Medicare atau Medicaid federal juga harus divaksinasi penuh.

Baca Juga

Biden juga mengharuskan vaksinasi untuk karyawan cabang eksekutif dan kontraktor yang melakukan bisnis dengan pemerintah federal dengan tanpa opsi untuk bisa melakukan tes virus. Aturan itu mencakup beberapa juta lebih pekerja.

Denda federal

Selain persyaratan vaksinasi, Biden beralih ke denda federal dua kali lipat untuk penumpang maskapai yang menolak memakai masker dalam penerbangan. Dia pun mempertahankan persyaratan masker di properti federal sesuai dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Biden mengumumkan bahwa pemerintah akan bekerja untuk meningkatkan pasokan tes virus. Gedung Putih pun telah mendapatkan konsesi dari pengecer termasuk Walmart, Amazon, dan Kroger untuk menjual alat tes di rumah dengan biaya mulai minggu ini.

Sebuah jajak pendapat AP-NORC yang dilakukan pada Agustus menemukan 55 persen orang Amerika mendukung mengharuskan pekerja pemerintah untuk divaksinasi sepenuhnya, dibandingkan dengan 21 persen yang menentang. Mayoritas serupa juga mendukung mandat vaksin untuk petugas kesehatan, guru yang bekerja di sekolah K-12, dan pekerja yang berinteraksi dengan publik, seperti di restoran dan toko.

Biden telah mendorong persyaratan vaksin Covid-19 di lingkungan seperti sekolah, tempat kerja, dan kampus universitas. Pada Kamis (9/9), Dewan Pendidikan Los Angeles memutuskan untuk mewajibkan semua siswa berusia 12 tahun ke atas untuk divaksinasi sepenuhnya di distrik sekolah terbesar kedua di negara itu.

Lembaga pemerintahan, beberapa lembaga federal sebelumnya telah mengumumkan persyaratan vaksin untuk sebagian besar staf. Kewajiban ini terutama mereka yang memiliki peran perawatan kesehatan seperti Departemen Urusan Veteran, dan Pentagon bulan lalu meminta semua anggota layanan untuk divaksinasi.

Gedung Putih memperkirakan persyaratan tersebut mencakup 2,5 juta orang Amerika. Perintah diperkirakan akan mempengaruhi hampir 2 juta lebih banyak pekerja federal dan berpotensi jutaan kontraktor.

Wakil dekan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore Dr. Joshua Sharfstein mengatakan, langkah-langkah Biden seharusnya membantu. Namun, dia menegaskan, yang benar-benar dibutuhkan adalah perubahan pola pikir bagi banyak orang.  "Ada aspek dalam hal ini sekarang yang berkaitan dengan negara kita yang begitu terpecah. Ini telah menjadi sangat dipolitisir sehingga orang tidak dapat melihat nilai dari vaksinasi yang dapat menyelamatkan hidup mereka. Divisi kami sendiri mencegah kami mengakhiri pandemi," kata Sharfstein

Para pemimpin Partai Republik dan beberapa ketua serikat pekerja juga mengatakan Biden bertindak terlalu jauh.  Gubernur Henry McMaster dari South Carolina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Biden dan Demokrat radikal telah mengacungkan  langsung pada Konstitusi.

Presiden Nasional Federasi Pegawai Pemerintah Amerika Everett Kelley bersikeras bahwa perubahan seperti ini harus dinegosiasikan dengan unit yang sesuai.

 
Berita Terpopuler