Moderna Kembangkan Vaksin Booster Kombinasi Covid-19 dan Flu

Vaksin kombinasi Covid-19 dan flu diharapkan dapat jadi dosis penguat tahunan.

EPA-EFE/CJ GUNTHER
Papan masuk firma bioteknologi Moderna di Norwood, Massachusetts. Moderna tengah mengembangkan vaksin booster kombinasi Covid-19 dan flu.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Moderna Inc tengah mengembangkan vaksin tunggal yang menggabungkan dosis booster untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) bersama dengan vaksin flu. Moderna berharap dapat menciptakan sekaligus menambah daftar vaksin yang berfungsi mencegah seseorang terinfeksi virus pernapasan (RSV) dan penyakit pernapasan lainnya.

"Kami yakin bahwa ini adalah peluang yang sangat besar dan tentunya jika kami dapat membawa ini ke pasaran sebagai vaksin dosis penguat tahunan," ujar  Stéphane Bancel selaku Chief Executive Officer Moderna, dikutip dari Reuters, Jumat.

Menurut Bancel, Moderna menjadi yang pertama memasarkan peluang vaksin terbaru tersebut. Saat ini, perusahaan juga tengah melakukan uji klinis untuk vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua.

Sejauh ini, Moderna tercatat menjadi salah satu perusahaan yang meraup pendapatan hingga miliaran dolar dari vaksin booster. Dengan demikian, sejumlah analis dan investor layanan kesehatan mengatakan bahwa keuntungan lebih besar bisa didapatkan dengan menambah kombinasi perlindungan terhadap influenza dan penyakit lain.

Saham Moderna dilaporkan naik hingga 6,2 persen pada Kamis (9/9). Perusahaan diketahui sudah memiliki beberapa kandidat vaksin influenza dalam pengembangan, di antaranya adalah yang diumumkan saat ini, yaitu vaksin yang menggabungkan vaksin eksperimental flu dan Covid-19.

Selain Moderna, Pfizer Inc bersama dengan BioNTech juga menjadi salah satu perusahaan yang sudah mendapatkan keuntungan besar dengan mengembangkan vaksin booster Covid-19. Sementara itu, Novavax Inc, yang juga mengembangkan vaksin Covid-19 namun belum memiliki izin di AS untuk penggunaannya, mengatakan pihaknya telah memulai studi tahap awal untuk menguji kombinasi vaksin flu dan Covid-19.

Baca Juga

Baca juga : Soal Kebijakan Booster, Wagub DKI: Tunggu Kebijakan Pusat

Moderna juga memberikan pembaruan pada uji coba tahap menengah yang sedang berlangsung yang menguji vaksin Covid-19 resminya pada anak-anak berusia enam bulan hingga 11 tahun. Perusahaan saat ini sedang menguji dosis suntikan 50 mikrogram dalam uji coba pediatrik yang melibatkan 4.000 anak.

Vaksin Moderna telah menerima otorisasi penggunaan darurat untuk dua dosis 100 mikrogram untuk orang berusia 18 tahun ke atas di AS pada Desember tahun lalu. Saat ini, FDA juga sedang meninjau penggunaan vaksin pada remaja.

Moderna mengatakan, studi pemilihan dosis untuk kelompok usia yang berbeda seperti dua tahun hingga kurang dari enam tahun. Kemudian ada kelompok berusia enam bulan hingga di bawah dua tahun yang juga masih dalam penelitian.

Pada awal tahun ini, vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech diizinkan untuk diberikan kepada remaja yang berusia 12 hingga 15 tahun di AS.

Baca juga : BKSDA Riau Evakuasi Harimau Sumatra dari Ancaman Konflik

 
Berita Terpopuler