New York Fashion Week Digelar dengan Banyak Penyesuaian

New York Fashion Week kembali digelar, masker dan vaksin Jadi Syarat.

EPA
Model memperagakan kreasi desainer AS Anna Sui di New York Fashion Week Spring 2020, New York, AS, 9 September 2019. Tahun ini, New York Fashion Week digelar dengan skala lebih kecil dari biasanya.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Peragaan busana New York Fashion Week (NYFW) akan kembali digelar selama lima hari, mulai 8 September 2021. Namun, mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, pagelaran kali ini akan dilaksanakan dengan beberapa penyesuaian.

NYFW biasanya bisa dihadiri hingga 230 ribu orang pengunjung, dengan jumlah pengunjung tiap show-nya mencapai lebih dari 500 orang. Kali ini, penyelenggaraan NYFW akan dilakukan dalam skala setengah kali lebih kecil dari biasanya. Dengan kata lain, sebagian besar show dalam Pekan Mode New York kali ini hanya dihadiri oleh 150-200 orang pengunjung.

"NYFW belum kembali meriah seperti yang diharapkan, melainkan berjingkat-jingkat untuk sementara di tengah varian delta," jelas pendiri sekaligus direktur Fashion Law Institute Susan Scafidi, seperti dilansir New York Post, Selasa (7/9).

Scafidi mengatakan, perkembangan NYFW di masa pandemi melaju perlahan karena sebagian pertunjukan masih dilakukan secara digital. Selain itu, faktor seperti keraguan untuk melakukan perjalanan dan pembatasan jumlah pengunjung juga turut memengaruhi.

NYFW kali ini akan terdiri dari 119 show. Sebanyak hampir seperempat di antaranya hanya akan digelar secara digital.

Para pengunjung yang hadir juga diwajibkan untuk sudah vaksinasi Covid-19. Sebelum masuk ke area NYFW, mereka akan diminta untuk menunjukkan bukti vaksinasi melalui aplikasi Clear Health Pass. Pengunjung pun sangat diminta untuk menggunakan masker selama menghadiri NYFW.

Pihak penyelenggara tidak membuat aturan mengenai di mana dan seberapa dekat pengunjung dapat duduk antara satu sama lain. Namun, kapasitas pengunjung pada tiap pertunjukan tetap dibatasi.

Terlepas dari adanya beberapa penyesuaian dan pembatasan, penyelenggaraan NYFW disambut baik oleh banyak pelaku mode. Terlebih, selama 18 bulan ini mereka hanya bisa menyaksikan peragaan busana secara daring.

"Harus menunjukkan kartu vaksinasi dan menggunakan masker merupakan hal yang pantas dan penting," jelas pendiri NYFW Fern Mallis.

NYFW turut menerapkan protokol ketat untuk para model dan tim produksi di belakang panggung. Mereka juga akan dipantau oleh petugas pengawas kepatuhan Covid-19.

Baca Juga

Sebagian besar alat rias wajah dan rambut yang digunakan bersifat sekali pakai dan akan langsung dibuang. Sebagain alat lain akan disterilisasi setelah digunakan.

Seluruh pakaian dan alas kaki untuk para model juga akan dibungkus sebelum dan sesudah digunakan. Hal ini dilakukan utnuk mencegah terjadinya kontaminasi silang.

Masa pandemi Covid-19 membuat banyak desainer harus menyesuaikan diri dengan kondisi agar bisa tetap eksis. Desainer Prabal Gurung dan Tori Burch, misalnya, memilih untuk menggelar peragaan busana di ruang terbuka untuk menurunkan risiko penularan Covid-19.

"Desainer-desainer menciptakan pertunjukan yang memperhitungkan risiko penyebaran Covid-19, jumlah penonton akan dikurangi setengahnya dan akan lebih banyak show di ruang terbuka dan lebih menarget pengunjung," ujar chief executive Council of Fashion Designer of America Steven Kolb.

 
Berita Terpopuler