Waketum DMI: Penistaan Agama Hanya Buat Kegaduhan

Penistaan agama hanya menimbulkan kegaduhan dalam kehidupan.

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Penistaan Agama Melalui Media Sosial
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Yayasan Indonesia Damai Mengaji, Komjen Pol (purn) Syafruddin, menilai penistaan agama hanya menimbulkan kegaduhan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa serta menimbulkan masalah hukum.

Baca Juga

Ia menyayangkan di masa pandemi ada saja pihak yang menggunakan teknologi untuk membuat hal tak bermanfaat seperti penistaan agama. Padahal teknologi tersebut bisa digunakan untuk hal positif dan bermanfaat.

"Sebenarnya itu (penistaan agama) tidak perlu terjadi, apalagi kita dalam suasana yang sangat prihatin akibat pandemi Covid-19 yang dialami oleh seluruh umat manusia di dunia," kata Syafruddin saat Webinar bertema Penistaan Agama Dalam Pandangan Islam yang digelar Yayasan Indonesia Damai Mengaji, Kamis (2/9).

 

Dalam konteks sejarah, paparnya, Islam sebagai agama baru yang dibawa Nabi Muhammad SAW membuat dunia kaget. Karena Islam yang begitu pesat perkembangannya hadir di tengah-tengah dua imperium besar yang menguasai dunia dan telah berkuasa seribu tahun lebih, yakni imperium Persia dan Romawi.

"Sejak itulah dunia terperangah, dua imperium besar terperangah bahkan jatuh, ini dari aspek sejarah," ujarnya.

 

 

Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengatakan, ketika ajaran Islam merambah ke berbagai belahan dunia, terjadi banyak hal terhadap ajaran Islam. Sehingga di abad pertengahan dan di abad kontemporer saat ini, penistaan agama Islam tidak berhenti.

Syafruddin berpesan kepada generasi muda umat Islam dan bangsa Indonesia, daripada bertengkar serta saling mengkritik yang berujung kepada penistaan agama, lebih baik mendalami agama masing-masing. Untuk generasi muda Islam tentu baca, kaji dan pahami Alquran.

"Supaya keislaman kita bisa sempurna dan tentu ilmu pengetahuan fiqih dan tafsir itu bisa dikembangkan tapi yang utama adalah Alquran dan sunnah," ujarnya.

 

 

 
Berita Terpopuler