Separuh Kelas Tertular Covid-19 dari Guru Belum Divaksinasi

Sebagian besar murid yang tertular Covid-19 duduk di dua baris terdepan di kelas.

AP
Guru harus sudah divaksinasi dan tetap menggunakan masker saat mengajar di kelas.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang guru sekolah dasar di Amerika Serikat menularkan Covid-19 ke lebih dari separuh jumlah murid di kelasnya. Penularan ini terjadi karena sang guru yang belum divaksinasi mengajar di dalam kelas tanpa mengenakan masker.

Penularan ini terjadi pada Mei lalu menurut laporan otoritas kesehatan masyarakat di California. Para anak yang tertular Covid-19 kemudian menularkan penyakit tersebut kepada orang lain yang berkontak dengan mereka seperti anggota keluarga.

Pada saat kejadian, sang guru tetap datang ke sekolah meski mengalami gejala Covid-19. Saat jam pelajaran, guru tersebut membuka masker yang dia kenakan ketika membacakan buku untuk anak-anak muridnya.

Baca Juga

Saat itu, sang guru berpikir bahwa gejala yang dia alami hanya alergi, bukan Covid-19. Kelas yang diajar oleh guru tersebut terdiri dari 22 murid. Sebanyak 12 murid di antaranya tertular Covid-19. Sebagian besar di antaranya merupakan murid yang duduk di dua baris terdepan.

Dari kejadian ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menekankan pentingnya mematuhi semua protokol kesehatan dengan tertib bila ingin melindungi para murid dan pegawai di lingkungan sekolah. Tindakan membuka masker, meski hanya sesekali, tetap berisiko menyebabkan terjadinya penularan.

Saat ini, CDC masih menempatkan vaksinasi pada urutan pertama dalam panduan bersekolah di masa pandemi. CDC mengatakan vaksinasi merupakan strategi pencegahan yang utama untuk menyelesaikan pandemi Covid-19.

"Vaksinasi dapat membantu sekolah dan kegiatan belajar tatap muka, serta aktivitas ekstrakurikuler dan olahraga kembali berjalan dengan lebih aman," jelas CDC.

Saat ini anak-anak berusia di bawah 12 tahun belum bisa divaksinasi. Oleh karena itu, vaksinasi sangat penting bagi orang dewasa di sekitar anak-anak tersebut agar mereka terlindungi.

Sekolah tempat sang guru mengajar sebenarnya telah menerapkan beragam protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Salah satunya adalah menerapkan aturan penggunaan masker di dalam ruangan bagi guru dan murid. Akan tetapi, guru tersebut diketahui kerap membuka maskernya sesekali ketika membaca buku dengan suara lantang di dalam kelas.

"Pada saat itu, setiap meja diposisikan berjarak enam kaki (1,8 meter)," ungkap laporan, seperti dikutip dari CNN, Selasa.

Tak hanya tersebut, kelas tempat sang guru mengajar juga telah dilengkapi dengan penyaring udara dengan efisiensi tinggi. Pintu dan jendela di ruang kelas pun dibiarkan terbuka sehingga sirkulasi udara cukup baik.

Akan tetapi, semua upaya tersebut tidak cukup untuk melindungi para murid karena sang guru yang tak tahu mengidap Covid-19 membuka maskernya. Total orang yang terinfeksi akibat kejadian ini adalah 27 orang, termasuk guru itu sendiri dan para murid.

Kabar baiknya, tak ada kasus Covid-19 bergejala berat yang terjadi di antara orang-orang yang terinfeksi. Seluruh orang yang terinfeksi kini sudah pulih.

 
Berita Terpopuler