Tiga Kandidat Kanselir Jerman Jalani Debat Publik

Tiga kandidat yang memperebutkan posisi kanselir Jerman cenderung bermain aman

EPA/Michael Kappeler
Tiga kandidat yang memperebutkan posisi kanselir Jerman (kiri-kanan) Armin Laschet, Annalena Baerbock, dan Olaf Scholz dalam debat yang ditayangkan televisi Jerman pada Ahad (29/8).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Tiga kandidat yang memperebutkan posisi kanselir Jerman menjalani sesi debat publik yang disiarkan di televisi pada Ahad (29/8). Para kandidat yang akan bersaing dalam pemilihan umum pada 26 September adalah Armin Laschet dari Christian Democratic Union (CDU) yang merupakan sayap konservatif, Olaf Scholz dari Social Democratic Party (SDP), dan Annalena Baerbock dari Partai Hijau.

Dalam debat yang disiarkan di stasiun televisi RTL dan televisi swasta n-tv, para kandidat cenderung bermain aman. Terkadang Laschet dan Baerbock berdebat dengan agresif. Namun keduanya sering menunjukkan kesamaan daripada perbedaan besar. Ketiganya menolak menjawab pertanyaan pembuka tentang mengapa salah satu dari yang lain tidak siap menjadi kanselir, sementara tidak ada yang menyukai pemberlakuan kembali karantina wilayah virus corona.

Laschet adalah gubernur negara bagian terpadat di Jerman, Rhine-Westphalia Utara. Sementara Scholz adalah wakil rektor dan menteri keuangan dalam pemerintahan koalisi Merkel. Sedangkan Baerbock yang tidak memiliki pengalaman pemerintah menjadikan Partai Hijau untuk pertama kalinya mengajukan calon kanselir.

Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan tidak ada partai yang menerima lebih dari seperempat suara. Situasi ini sangat mengecewakan bagi CDU setelah 16 tahun pemerintahan Kanselir Angela Merkel. Sementara SDP bersaing ketat di sebagian besar survei diikuti oleh Partai Hijau.

Ketika penutupan sesi debat, masing-masing kandidat menyampaikan janji mereka akan melakukan perubahan yang lebih baik. Scholz yang berpengalaman di pemerintahan optimistis dukungan terhadap dirinya akan meningkat.

"Kami punya rencana bagus, dan saya punya rencana bagus, untuk masa depan dan tentu saja saya bisa mempersiapkan diri dengan sangat baik dengan semua posisi yang saya pegang di masa lalu," kata Scholz.

Sementara Laschet berjanji akan menawarkan stabilitas dan membuat Jerman keluar dari masa sulit. “Saya sering menghadapi hambatan, termasuk sekarang. Namun bukankah kita semua merasakan angin perubahan bertiup di wajah kita? Pada saat-saat seperti itu, kami membutuhkan ketabahan, keandalan, dan itulah tawaran saya, tawaran Union; stabilitas dan keandalan di masa-masa sulit," ujarnya.

Baca Juga

Dalam debat tersebut, Baerbock menyerang saingannya karena tidak ada yang mengangkat persoalan perubahan iklim. Apabila terpilih, Baerbock berjanji akan fokus pada kebijakan perubahan iklim untuk menciptakan masa depan negara yang lebih baik.

"Krisis iklim sedang meningkat. Jadi tidak ada lagi tindakan setengah-setengah dalam perlindungan iklim," kata Baerbock.

Laschet mengatakan pendekatan Partai Hijau adalah fokus pada sektor industri. Dia akan meningkatkan industri manufaktur agar untuk menumbuhkan perekonomian Jerman dan bersaing dengan negara lain.

Perdebatan juga menyinggung tentang situasi di Afghanistan. Taliban kembali berkuasa di Afghanistan sejak mengambil alih Kabul pada 15 Agustus. Selain itu, debat tersebut juga menyoroti proses evakuasi warga Jerman dan warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing, termasuk insiden ledakan bom bunuh diri di dekat bandara Kabul.

Laschet menggambarkan kembalinya Taliban adalah bencana bagi Barat dan juga pemerintah Jerman. Dia menyerukan kepada dewan keamanan nasional untuk meningkatkan pengambilan keputusan.

Sementara Baerbock menuding pemerintah sangat lemah dalam mengambil keputusan untuk mengeluarkan warga Afghanistan yang terancam. Scholz mengatakan penolakan Partai Kiri untuk mendukung misi evakuasi militer dari Kabul sangat menyedihkan. Menurut Scholz, pemerintahan yang dipimpinnya ke depan memiliki komitmen yang jelas kepada NATO.

Jerman telah menyiarkan debat kandidat kanselir sejak 2002. Ketika itu, debat hanya dilakukan satu kali. Namun saat ini dua debat lainnya dijadwalkan berlangsung pada 12 September dan 19 September.

Merkel akan turun dari jabatan Kanselir setelah 16 tahun berkuasa dan memenangkan empat pemilihan umum. Turunnya Merkel memperlemah dukungan terhadap aliansi konservatif.

 
Berita Terpopuler