Legislator: PPKM Longgar, Ekonomi akan Makin Menggeliat

Legislator mengatakan pelonggaran PPKM harus diikuti pengetatan protokol kesehatan.

Republika/Iman Firmansyah
M Sarmuji
Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR, M Sarmuji, berharap kebijakan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap diikuti dengan mengedepankan protokol kesehatan. Ia optimistis perekonomian akan kembali menggeliat seiring pelonggaran PPKM.

Baca Juga

"Ada beberapa sektor yang akan tumbuh akseleratif, antara lain pariwisata, sektor transportasi, dan akomodasi perhotelan yang saat ini masih kontraksi," kata Sarmuji dalam keterangan tertulis, Selasa (24/8).

Menurutnya, masyarakat juga sudah mulai sadar cara untuk mencegah penularan Covid-19. "Kalau di sekitarnya banyak yang positif Covid-19, masyarakat akan menahan diri. Tapi jika berkurang, masyarakat punya keberanian untuk keluar. Penurunan level PPKM memberi stempel legal atas aktivitas yang mulai normal tersebut," ujar Sarmuji.

Sarmuji berpendapat, untuk menjaga agar tidak disambut euforia, pelonggaran PPKM perlu bertahap dan dievaluasi secara periodik. "Tidak harus semua dilonggarkan. Yang perlu dilonggarkan adalah aktivitas yang berhubungan dengan ekonomi," ujar politikus Golkar itu.

Sarmuji menekankan dunia usaha harus terlibat dalam penanganan Covid-19, minimal di ruang usaha masing-masing. "Para karyawan harus divaksin dan harus aktif menggalakkan protokol kesehatan," katanya.

Dengan pelonggaran PPKM, menurut dia, seharusnya masyarakat tidak lagi menggelar aksi protes. "Yang protes PPKM intinya adalah pelonggaran. Sekarang mulai dilonggarkan, jadi protesnya sudah dipenuhi," kata Sarmuji.

 
Berita Terpopuler