Sofia Vergara Berbagi Pelajaran dari Kanker Tiroidnya

Sofia Vergara didiagnosis kanker tiroid saat masih berusia 28 tahun.

EPA
Aktris Sofia Vergara telah menjalani operasi pengangkatan kanker tiroid.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Sofia Vergara mengungkapkan bahwa dirinya pernah terdiagnosis menderita kanker tiroid ketika masih berusia 28 tahun. Dari pengalaman tersebut, Vergara menekankan pentingnya skrining untuk menemukan kasus kanker pada stadium sedini mungkin.

Kanker tiroid yang diderita Vergara juga berhasil ditemukan lebih cepat berkat skrining. Kala itu, bintang "Modern Family" ini sedang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

"Di usia 28 tahun saat kunjungan rutin ke dokter, dokter saya merasakan adanya benjolan di leher saya," ungkap Vergara saat tampil dalam "Saturday for Stand Up to Cancer", seperti dikutip dari Today, Rabu (25/8).

Tim dokter lalu membantu Vergara menjalani serangkaian tes untuk mengetahui penyebab benjolan tersebut. Hasil tes mengungkapkan bahwa Vergara mengalami kanker tiroid.

Saat pertama kali mendengar diagnosis tersebut, Vergara merasa terkejut. Ada banyak hal yang dipikirkan oleh Vergara saat itu.

Akan tetapi, aktris yang kini berusia 49 tahun tersebut berusaha agar tidak panik dalam menghadapi diagnosis tersebut. Salah satu upaya yang dia lakukan adalah fokus dan mencari tahu lebih banyak mengenai penyakit yang dia derita.

"Saya membaca setiap buku dan menemukan apa pun yang saya bisa mengenai (kanker tiroid) itu", ujar Vergara.

Baca Juga

Vergara lalu menjalani serangkaian terapi yang dia butuhkan untuk sembuh. Terapi tersebut meliputi operasi pengangkatan kelenjar tiroid dan radiasi. Hingga saat ini, Vergara juga masih mengonsumsi pil hormon tiroid setiap hari.

Sang aktris merasa beruntung karena skrining membuat kanker tiroid yang dia derita bisa ditemukan lebih dini. Selain itu, dia juga mendapatkan dukungan dari tim dokter dan juga keluarganya. Namun di sisi lain, Vergara menyadari bahwa masih ada cukup banyak kasus kanker yang terlambat terdiagnosis di luar sana.

"Pada banyak perempuan, kanker tak ditemukan sampai sekitar masa menopause, dan pada saat itu sudah sangat terlambat," pungkas Vergara.

Di masa pandemi, banyak orang mungkin enggan untuk mendatangi rumah sakit dan melakukan skrining. Padahal, para dokter dan ahli layanan kesehatan lain telah menekankan pentingnya tetap melakukan skrining rutin di masa pandemi ini, terlebih bila memiliki faktor risiko.

Menurut American Cancer Society, kanker tiroid umumnya terdiagnosis pada kelompok usia yang lebih muda dibandingkan kanker dewasa lainnya. Kanker tiroid juga lebih umum ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki.

Riwayat kanker tiroid pada keluarga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker tiroid. Beberapa faktor risiko lain adalah obesitas dan riwayat pernah terpapar oleh radiasi.

"Saya banyak belajar pada saat itu, bukan hanya mengenai kanker tiroid tetapi saya juga belajar bahwa di masa krisis, kita akan lebih baik bila bersama-sama," ungkap Vergara.

 
Berita Terpopuler