Israel Tembak Mati Anak Palestina, Imad Khaled

Pasukan Israel mengaku menggelar operasi untuk menangkap tersangka di kamp Balata.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pengunjuk rasa Palestina melempari tentara Israel dengan batu selama bentrokan di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, di Jalur Gaza timur, 21 Agustus 2021. Empat puluh satu warga Palestina dan satu tentara Israel terluka dalam bentrokan di dekat perbatasan timur Kota Gaza.
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pasukan keamanan Israel menembak seorang anak Palestina berusia 15 tahun hingga tewas pada Selasa (24/8). Hal itu terjadi saat pasukan Israel menyerbu sebuah kamp pengungsi di Nablus, Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, anak yang ditembak hingga tewas itu bernama Imad Khaled Saleh Hashash. Dia mengalami luka tembak di bagian kepala ketika pasukan Israel melepaskan timah panas ke penghuni kamp pengungsi Balata.

Dalam keterangannya, pasukan Israel mengatakan, mereka melakukan operasi untuk menangkap “seorang tersangka” di kamp pengungsi Balata.  “Selama misi tersebut, peluru tajam ditembakkan ke pasukan dari atap. Pasukan membalas dengan tembakan ke arah sumber penembakan,” katanya, dikutip laman Aljazirah.

Menurut pasukan Israel, personelnya melepaskan tembakan saat situasi di sana berubah menjadi rusuh. “Selama kerusuhan, sejumlah tentara melihat seorang tersangka di atap memegang benda besar di tangannya, mencoba untuk melemparkannya ke seorang tentara (Israel) yang berdiri di bawah gedung. Salah satu tentara merespons dengan tembakan langsung dan sebuah serangan diidentifikasi,” katanya.

Pasukan Israel tak secara langsung mengomentari tentang kematian seorang anak Palestina dalam kejadian tersebut. Kelompok Hamas yang mengontrol Jalur Gaza telah merilis pernyataan belasungkawa atas kematian Hashash. Hamas memuji perlawanan yang dilakukan para warga Palestina di kamp pengungsi Balata.

Baca Juga

Kekerasan mematikan yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat kerap terjadi. Awal bulan ini, empat warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin yang bergolak.

Pada Senin (23/8) lalu, Israel juga melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza yang diblokade. Mereka menargetkan situs-situs milik Hamas. Koresponden Al Arabiya melaporkan, situs al-Qadisiyah di Khan Yunis dibom oleh lima rudal Israel. Serangan turut dilancarkan ke sekitar kota Gaza.

Akhir pekan lalu, Israel juga melancarkan serangan udara ke Gaza. “Merespons kerusuhan kekerasan yang dipicu Hamas di perbatasan Israel-Gaza hari ini, pasukan kami baru saja menyerang empat situs pembuatan dan penyimpanan senjata Hamas,” kata Pasukan Pertahanan Israel dalam keterangan yang diunggah di akun Twitter resminya pada Sabtu (21/8).

Sebelum serangan itu dilakukan, ratusan warga Palestina berkumpul dan berdemonstrasi di dekat perbatasan Gaza-Israel. Aksi itu diinsiasi Hamas. Mereka memprotes blokade Israel terhadap wilayah tersebut yang semakin membuat kehidupan warga di sana tercekik. Gaza sudah diblokade selama 14 tahun.

Dalam aksinya, ratusan massa itu berusaha mendekati pagar perbatasan Gaza-Israel. Beberapa di antara mereka dilaporkan berupaya memanjat pagar pembatas. Militer Israel menyebut ada pula yang melemparkan bahan peledak ke arah personelnya.

Di sela-sela aksi tersebut, terdapat tembakan yang dilepaskan ke arah pasukan Israel. Hal itu membuat seorang perwira polisi Israel terluka. Personel keamanan Israel pun sempat membalas dengan melepaskan tembakan ke kerumunan warga Palestina. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 41 orang terluka, termasuk anak laki-laki berusia 13 tahun yang tertembak di kepala.

Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas tembakan yang dilepaskan dari Gaza ke pasukan Israel.
 

 
Berita Terpopuler