Kisah Dramatis Penyelamatan Perwira Polisi dari Taliban

Setelah empat kali percobaan, operasi penyelematan akhirnya berhasil dilakukan.

AP/AP
FILE - Dalam arsip foto Selasa 17 Agustus 2021 ini ratusan orang berkumpul di luar bandara internasional di Kabul, Afghanistan. Ratusan warga negara Barat dan pekerja Afghanistan telah diterbangkan ke tempat yang aman sejak Taliban menegaskan kembali kendali atas negara itu.
Rep: Lintar Satria Zulfikar Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Perwira tinggi kepolisian Afghanistan Mohammad Khalid Wardak dan keluarganya bersembunyi di Kabul dan selalu terus bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Beberapa kali mereka gagal mencapai titik pertemuan untuk diselamatkan.  

Baca Juga

Setelah empat kali percobaan selama berhari-hari keluarga itu berhasil diselamatkan dengan helikopter dalam proses penyelamatan yang dramatis. Misi yang dinamakan Operation Promise Kept itu dilakukan pada malam hari.

Mantan kepala staf Kongres dan pejabat Gedung Putih AS Robert McCreary mengatakan operasi dilakukan oleh militer AS dan sekutu. McCreary pernah bekerja dengan pasukan khusus Afghanistan.

Misi penyelamatan ini didorong oleh teman-teman dan rekan-rekannya di militer AS. Mereka mengatakan Khalid menyelamatkan begitu banyak nyawa yang mungkin hilang bila ditemukan Taliban. Mereka meminta bantuan ke Kongres dan Kementerian Pertahanan serta Luar Neger AS.

"Saya pikir masyarakat mengerti kekacauan yang merajalela di ibukota, brutalitas dan efisiensi aksi mematikan yang digunakan Taliban untuk memastikan kekuasaan mereka sementara menghabisi ancaman terbesar, mereka yakni militer dan pasukan khusus," kata Mayor Sersan Pasukan Khusus Angkatan Darat AS, Chris Green yang pernah bekerja sama dengan Khalid di Afghanistan, Jumat (20/8).

 

 

Khalid dan keluarganya tidak dapat masuk ke bandara sebab Taliban menguasai pintu masuknya. Khalid dikenal luas karena jabatannya sebagai Kepala Polisi Provinsi Helmand dan kerap tampil di televisi. Ia juga pernah menantang Taliban untuk bertempur.

Green mengatakan ia sangat bahagia mendengar Khalid dan keluarganya kini aman. Ia menambahkan 'kebetulan' beberapa anggota penyelamat dari militer AS pernah bekerja sama dengan Khalid.

McCreary mengatakan sejumlah sekutu termasuk Inggris membantu operasi penyelamatan tersebut. Ia mengatakan Khalid, istrinya dan empat putra mereka yang berusia 12 hingga tiga tahun aman. "Di lokasi yang tak diungkapkan di bawah perlindungan Amerika Serikat," katanya.

Pemerintah mengatakan mitra-mitra AS di Afghanistan lainnya seperti polisi dan militer juga patut diselamatkan. AS mengatakan akan menggelar lebih banyak operasi penyelamatan tapi tidak bisa mengungkapkan detailnya. 

Teman-temannya mengatakan Khalid tidak berniat meninggalkan Afghanistan dan berencana berjuang bersama rekan-rekan senegaranya membela tanah air mereka usai pasukan AS mundur. Tapi pemerintah Afghanistan ambruk dengan cepat dan presiden lari ke luar negeri.

 

 

"Ia berjuang sampai tidak ada satu pun yang dapat diperjuangkan, ia terluka, ia dikepung, pasukannya tidak mendapatkan bala bantuan dan eselon di atasnya sudah mulai membuat rencana lari, dan membuat kesepakatan, jadi orang-orang sepertinya yang berperang ditinggalkan, dan tidak mendapatkan bala bantuan," kata Green.

McCreary mengatakan awalnya Khalid hanya mencari perlindungan untuk keluarganya sementara ia kembali berperang. Tapi pekan lalu Khalid dan pasukannya dikepung Taliban dan markas mereka diserbu.

Ketika pemerintah Afghanistan ambruk, kata McCreary, saat itu AS mengubah rencana mereka. Membawa Khalid ke tempat yang aman. Di satu titik tim penyelamat kehilangan kontak dengan Khalid selama beberapa hari.

 

"Hanya pekan lalu, kami pikir semuanya selesai dan lalu kami terus bekerja, bekerja lebih keras untuk melindungi keluarganya," katanya. 

 
Berita Terpopuler