Mahasiswa UBSI Pontianak Gelar Edukasi Antinarkoba

Mahasiswa yang juga Duta Anti Narkoba Kalbar ingatkan bahaya psikotropika

UBSI
Sebagai mahasiswa Universitas BSI kampus Pontianak sekaligus Duta Anti Narkoba Kalimantan Barat 2021, Eka Ayu Wulandari, memiliki kewajiban mengedukasi bahaya narkoba ke generasi muda. Terutama yang ada di Desa Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kuburaya, Pontianak, Jum’at (30/7) lalu.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wabah Covid-19 yang tak kunjung usai di Indonesia dalam kurun waktu 1,5 tahun ini, tak menjadi halangan bagi mahasiswa prodi Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak, untuk tetap menjalankan kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sebagai mahasiswa sekaligus Duta Anti Narkoba Kalimantan Barat 2021, Eka Ayu Wulandari, memiliki kewajiban mengedukasi bahaya narkoba ke generasi muda. Terutama yang ada di Desa Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kuburaya, Pontianak, Jum’at (30/7) lalu.

Eka mengatakan, narkoba merupakan narkotika psikotropika dan bahan adiktif lainnya yang dapat merusak sel otak manusia.

“Narkoba juga terbagi menjadi tiga golongan sesuai dengan UU hukum narkoba Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika yaitu mengatur upaya pemberantasan terhadap tindak pidana narkotika melalui ancaman pidana denda, pidana penjara, pidana seumur hidup, dan pidana mati,” pungkas Eka, Jumat (30/7) lalu.

Ia menyebutkan, sebagai generasi muda, harus menumbuhkan sikap anti narkoba dengan cara membentengi diri sendiri agar tidak mudah tergoda dengan berbagai jenis obat-obatan terlarang ini. Bahkan, menjadi perpanjangan tangan BNN untuk mencegah masyarakat dalam menggunakan narkoba, terutama di tengah wabah seperti ini.

“Generasi muda yang sehat dan hidup tanpa bayang-bayang narkoba, menjadi generasi yang dapat mewujudkan cita-cita pahlawan untuk memajukan negara Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya, godaan narkoba menjerat berbagai macam golongan bukan saja orang dewasa bahkan remaja dan anak kecil dapat terjerat olehnya. “Tidak perduli kaya atau miskin, narkoba bisa saja menjerat semuanya, terutama di tengah wabah Covid-19. Banyak remaja yang sekolah dari rumah dan terkadang luput dari pantauan orang tua,” tukasnya.

Lanjutnya, rasa ingin tahu dan bosan saat menjalani rutinitas di rumah saja, dapat menyebabkan terjebak dalam bayang-bayang narkoba.“Hal inilah kenapa edukasi bahaya narkoba serta gerakan anti narkoba ke generasi muda dan masyarakat desa sangat penting. Sebab desa, sebagai lini terkecil sebagai salah satu faktor pendukung kemajuan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Kepala Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kuburaya, Pontianak, Hermawansyah mengapresiasi Eka sebagai salah satu warga Desa Kubu yang dapat menjadi panutan bagi generasi muda di desa.

Dengan hadirnya Eka di lingkungan masyarakat Desa Kubu, bisa membebaskan anak muda Kubu, dari jeratan narkoba. Ia juga menyampaikan, kampus Universitas BSI juga senantiasa mengedukasi masyarakat dengan berbagai upaya. 

 

"Mahasiswa dan dosen-dosen Universitas BSI saya lihat sangat aktif, dalam kontribusinya ke masyarakat sekitar kampus, dan di wilayah Pontianak sendiri. Kami sangat apresiasi, apapun yang mereka lakukan. Karena sampai saat ini, selalu konsisten dengan upayanya atas kontribusi kepada masyarakat," paparnya.

 
Berita Terpopuler