Kamp Rohingya di Bangladesh Diterjang Banjir dan Longsor

Sedikitnya enam warga Rohingya, termasuk tiga meninggal karena banjir dan longsor

EPA-EFE/TANBIRUL MIRAJ RIPON
Pemandangan kamp pengungsi Rohingya nomor 4 yang terendam banjir setelah hujan lebat di Cox
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Hujan monsun yang lebat memicu tanah longsor dan banjir bandang di kamp-kamp pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh. Pejabat PBB pada Jumat (30/7) mengatakan, curah hujan lebih tinggi diperkirakan akan turun di wilayah tersebut.

Baca Juga

Administrator distrik Cox's Bazar Mamunur Rashid mengatakan, sedikitnya enam warga Rohingya, termasuk tiga anak tewas dalam tanah longsor dan banjir. Sementara 15 warga Bangladesh tewas dan lebih dari 200 ribu orang mengungsi akibat banjir. 

Para pengungsi kebanyakan tinggal di gubuk-gubuk yang terbuat dari bambu dan lembaran plastik di bukit-bukit terjal dan gundul. Sebuah tayangan televisi menunjukkan, rumah-rumah yang banjir dan air berlumpur mengalir menuruni tangga dan lereng bukit. Sementara, anak-anak tampak bermain dan berenang di tengah banjir setinggi dada.

"Ini seperti mimpi buruk," kata seorang warga Rohingya, Rokeya Begum. "Saya belum pernah melihat banjir seperti itu selama tinggal di kamp dalam empat tahun. Ketika air datang, tidak ada seorang pun dari keluarga saya berada di rumah untuk membantu. Saya sendirian tetapi saya bisa membawa barang-barang saya ke tempat yang lebih aman. Sekarang saya tinggal dengan keluarga orang lain," ujarnya.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan lebih dari 21 ribu pengungsi Rohingya telah terdampam oleh banjir. Sementara, hampir 4.000 tempat penampungan rusak atau hancur.

Selain itu, lebih dari 13 ribu orang terpaksa pindah di kamp-kamp pengungsian ​​dan ribuan fasilitas rusak, termasuk klinik kesehatan dan toilet. Sementara, akses terhambat karena rusaknya jalan, jalur dan jembatan.

"Hujan lebat diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari ke depan, dan dengan demikian, tantangan kemungkinan akan meningkat," kata Wakil Kepala Misi di Bangladesh untuk Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, Manuel Marques Pereira.

Pada Maret lalu, sebuah kebakaran besar telah melanda kamp pengungsian Rohingya. Kini, mereka harus menghadapi bencana lainnya yaitu banjir dan longsor. 

"Entah bagaimana anggota keluarga saya bisa mengungsi," kata Abu Siddique, yang tinggal di kamp pengungsi Balukhali. "Lumpur yang turun dari bukit masuk ke rumah saya. Semua barang-barang kami di dalamnya tertutup lumpur," ujarnya. 

 
Berita Terpopuler