Kerontokan Rambut Setelah Sembuh Covid-19, Apa Penyebabnya?

Jumlah kasus kerontokan rambut pada penyintas Covid-19 meningkat dua kali lipat.

www.freepik.com
Menyisir rambut (ilustrasi). Rambut rontok dikenal sebagai salah satu gejala long Covid.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mereka yang terjangkit Covid-19 sebagian ada yang mengalami kerontokan rambut berbulan-bulan setelah terinfeksi. Kerontokan rambut diduga disebabkan oleh pascaperadangan setelah terjangkit virus tersebut.

Konsultan bedah kosmetik dan plastik di Indraprastha Apollo Hospitals di New Delhi, Shahin Nooreyezdan, mengatakan, ada peningkatan jumlah orang yang mengalami kerontokan rambut setelah menderita Covid-19. Ia menyebut, ketika seseorang tertular SARS-CoV-2, tubuh akan berada di bawah tekanan. Penyakit ini memunculkan gejala fisik seperti batuk atau kehilangan indra perasa atau penciuman.

Shanin mengatakan, ada segudang masalah yang disebabkan Covid-19. Pada gilirannya, penyakit itu menyebabkan rambut mereka rontok.

"Kami telah melihat peningkatan dua kali lipat dalam jumlah pasien yang mengeluhkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut," kata Shanin, dilansir The Sun pada Senin (2/8).

"Peradangan pasca-Covid-19 telah menjadi kontributor utama di sini. Kekurangan yang disebabkan asupan nutrisi yang terganggu, perubahan berat badan yang tiba-tiba, gangguan hormonal, dan penurunan kadar vitamin D dan B12 adalah beberapa alasan utama volume besar kerontokan rambut," ungkap Shanin.

Rambut rontok dikenal sebagai salah satu gejala long Covid. Shanin mengatakan, kondisi itu bisa bertahan hingga tiga bulan.

Sementara itu, konsultan di Departemen Dermatologi di Fortis Memorial Research Institute, Sachin Dhawan, mengatakan bahwa alasan terjadinya kerontokan rambut adalah karena pertumbuhan folikel rambut terhenti akibat infeksi.

"Ini mendorong rambut ke fase kerontokan atau fase mati (fase telogen). Dan rambut mati akan rontok setelah beberapa pekan secara otomatis," ujar Dhawan.

Baca Juga

Para ahli menjelaskan bahwa orang yang pulih dari Covid-19 harus mencoba dan lebih memerhatikan pola makan mereka demi melengkapi vitamin dan mineral yang hilang. Mereka merekomendasikan makan makanan bergizi tinggi vitamin dan zat besi dan melengkapi dengan biotin dan asam amino.

"Karena kekurangan zat besi bisa mempercepat kerontokan rambut," ucap Dhawan.

Telogen Effluvium (TE) merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kerontokan rambut sementara. TE terjadi ketika jumlah folikel di kulit kepala berubah. Biasanya, TE memengaruhi bagian atas kulit kepala. Dalam kebanyakan kasus, garis rambut tidak akan surut jika seseorang mengalami TE.

Kasus TE yang parah akan menyebar ke alis dan bagian lain dari kulit kepala. Pasien sering didiagnosis dengan TE setelah penyakit serius, penurunan berat badan dalam jumlah besar, atau demam parah. Ini biasanya terjadi jika pasien baru saja mengalami situasi stres tubuh.

 
Berita Terpopuler