5 Atlet Olimpiade Tokyo Ini Terbentur Kesehatan Mental

Sangat penting bagi atlet untuk melakukan persiapan fisik dan mental di Olimpiade.

AP/Natacha Pisarenko
Simone Biles, dari Amerika Serikat, memegang medali perak setelah final tim artistik senam putri pada Olimpiade Musim Panas 2020, Selasa, 27 Juli 2021, di Tokyo. Biles menarik diri dari Olimpiade Tokyo lantaran mengalami gangguan kesehatan mental.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Bagian dari menjadi atlet elite saat ini tidak hanya untuk mendorong batasan maksimal untuk tampil lebih baik ketika berada di arena. Persiapan fisik pun juga harus beriringan dengan kondisi kesehatan mental.

Sangat penting untuk melakukan persiapan secara mental. Atlet perlu memperoleh pendamping psikologis termasuk skrining menjelang turnamen serta kejuaraan besar seperti Olimpiade saat ini.

Michael Phelps, pemenang rekor 23 medali emas Olimpiade dari cabor renang, bukanlah satu-satunya atlet yang mengalami masalah depresi, kesehatan mental.

Teranyar, pesenam (gimnastik) Amerika Serikat (AS) Simone Biles menjadi buah bibir setelah memutuskan untuk undur diri dari final tim dalam senam Olimpiade Tokyo 2020. Biles yang masih berusia 24 tahun mengungkapkan alasan mundurnya lantaran karena mengalami kesehatan mental.

Berikut lima atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang mengaku mengalami masalah kesehatan mental seperti dilansir City News, Kamis (29/7).

1. Naomi Osaka (Jepang)

Petenis Jepang, Naomi Osaka, dipercaya untuk membawa obor Olimpiade Tokyo 2020. Namun, secara mengejutkan ia terpaksa tersingkir dari kejuaraan tenis. Dalam pengakuannya Osaka menilai sangat berat menanggung beban besar yang diberikan oleh masyarakat Jepang. Terlebih ia masih berusia 23 tahun. Depresi yang dialami Naomi Osaka juga tak terlepas dari pengunduran dirinya pada Prancis Terbuka dan absen di Wimbledon tahun ini.

2. Sha'Carri Richardson (Amerika Serikat)

Richardson tidak merahasiakan masalah yang dihadapi saat ia bersiap untuk kejuaraan Olimpiade Tokyo 2020. Wanita tercepat asal Negeri Paman Sam itu absen setelah gagal lolos dalam tes narkoba dengan laporan penggunaan ganja. Awalnya, pelari cepat 100 meter itu akan memimpin AS. Richardson mengatakan, dirinya menggunakan ganja untuk membantu menutupi rasa sakit setelah kematian ibu kandungnya.

Baca Juga


3. Tom Dumoulin (Belanda)

Atlet pesepeda asal Belanda, Tom Dumoulin, meninggalkan kamp pelatihan pada Januari 2021 untuk menjernihkan pikirannya dari masalah kesehatan mental. Ia merasa sangat sulit untuk mengetahui bagaimana menemukan jalan sebagai seorang 'Tom Dumoulin si pengendara sepeda'. Namun, ia kembali ke lintasan lomba dan melanjutkan pelatihan pada Mei. Pada hari Rabu (28/7) kemarin, Dumoulin sukses memenangkan medali perak di nomor time trial putra.

4. Liz Cambage (Australia)

Bintang WNBA Liz Cambage memutuskan menarik diri dari tim Olimpiade Australia. Ia merasa memiliki masalah kesehatan mental. Sudah berhari-hari ia menderita kecemasan. Atlet yang sudah tampil di dua Olimpiade itu khawatir tentang kehidupan di dalam apa yang disebut 'gelembung' di Olimpiade Tokyo, yang di mana ibu kota Jepang itu dalam keadaan darurat karena meningkatnya kasus Covid-19.

"Mengandalkan pengobatan setiap hari untuk mengendalikan kecemasan saya bukanlah tempat yang saya inginkan saat ini. Apalagi berjalan menuju kompetisi di panggung olahraga terbesar dunia," tulis Liz Cambage dalam akun sosial medianya.

5. Simone Biles (Amerika Serikat)

Keputusan pesenam (gimnastik) Amerika Serikat, Simone Biles menarik diri dari all-around terjadi setelah mundur dari final beregu putri Selasa (27/7) kemarin. Pesenam asal Negeri Paman Sam yang sukses mengalungkan empat medali emas Olimpiade itu menambahkan, harapan masyarakat Amerika Serikat membuat dirinya semakin terbebani.

Faktor lain yang membuat Biles semakin terjerembab dalam pusaran depresi, ia merupakan korban dan penyintas pelecehan seksual yang dilakukan oleh mantan dokter tim senam AS, Larry Nassar pada 2018 lalu.

"Luar biasa sulit untuk menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman buruk ini dan semakin menghancurkan hati saya, dengan saya tengah bekerja untuk memenuhi mimpi bertarung di Olimpiade Tokyo 2020. Saya harus kembali secara kontinyu ke fasilitas latihan yang di mana saya pernah dilecehkan (Larry Nassar)," demikian pernyataan Biles beberapa waktu lalu.

 
Berita Terpopuler