Masjid Bergaya Sudan di Pantai Gading Masuk Warisan Dunia

Masjid-Masjid bergaya Sudah di Pantai Gading masuk warisan dunia UNESCO.

wikipedia.org
Masjid Bergaya Sudan (Ilustrasi)
Rep: Kiki Sakinah Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  YAMOUSSOUKRO -- Masjid-masjid bergaya Sudan di Pantai Gading utara ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada Selasa (27/7) selama sesi ke-44 dari Komite Warisan Dunia yang saat ini tengah berlangsung. Masjid tersebut menjadi properti Afrika pertama yang tertulis dalam daftar bergengsi ini selama pertemuan komite tahun ini.

Baca Juga

Dilansir di China.org, Kamis (29/7), properti bersambungan itu mencakup delapan masjid kecil dari batako dan lumpur. Menurut UNESCO, gaya khas Sudan dari masjid-masjid di negara Afrika Barat ini menyerupai masjid yang berasal dari sekitar abad ke-14 yang berdiri di kota Djenne di Mali tengah.

Masjid-masjid bergaya Sudan itu menyajikan kesaksian yang sangat penting tentang perdagangan trans-Sahara yang memfasilitasi perluasan Islam dan budaya Islam. Masjid-masjid tersebut juga mencerminkan perpaduan dari bentuk arsitektur Islam dan lokal dalam gaya yang sangat khas, yang bertahan dari waktu ke waktu.

Sebelum pertemuan, Dewan Internasional untuk Monumen dan Situs, badan penasihat resmi komite, merekomendasikan agar komite menunda pemeriksaan dari nominasi tersebut untuk diajukan kembali.

Namun, Komite Warisan Dunia menganggap bahwa properti yang dinominasikan memiliki nilai universal yang luar biasa dan memenuhi persyaratan dasar untuk prasasti mengenai keaslian, integritas, perlindungan, dan pengelolaannya.

Banyak Negara Pihak komite, termasuk Cina, berpendapat bahwa Afrika kurang terwakili dalam Daftar Warisan Dunia dan mendukung prasasti properti Afrika. Komite akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan properti tersebut sebagai situs budaya dunia dalam Daftar Warisan Dunia.

China adalah salah satu penandatangan bersama dari amandemen rancangan keputusan yang mendukung pendaftaran properti tersebut.

Sesi ke-44 Komite Warisan Dunia diadakan secara online dan diketuai dari Fuzhou, Provinsi Fujian di China timur. Pertemuan daring ini akan berlangsung hingga 31 Juli 2021. 

 

 
Berita Terpopuler