Sekolah Keagamaan Kurang Populer di Turki

Sekolah menengah sains adalah jenis lembaga yang paling disukai.

Anadolu/Arif Hüdaverdi Yaman
Masjid Suleymaniye yang kosong pada hari keempat pembatasan 4-hari virus korona yang diberlakukan untuk membendung pandemi Covid-19 di malam yang diyakini sebagai Lailatul Qadar, salah satu malam paling suci bagi Muslim di Istanbul, Turki pada 19 Mei 2020.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, ISTANBUL -- Data dari ujian masuk sekolah menengah nasional Turki menunjukkan bahwa 47 persen alumni dari sekolah agama Imam Hatip memilih untuk tidak melanjutkan ke sekolah menengah di lembaga-lembaga ini.

Baca Juga

Tujuh persen lulusan sekolah menengah Imam Hatip mendaftar ke sekolah menengah Anatolia sebagai pilihan pertama mereka. Sementara sembilan persen memilih sekolah sains, 16 persen sekolah menengah kejuruan, dan delapan sekolah ilmu sosial.

Dilansir dari laman Duvar English, Rabu (28/7), sekolah menengah sains adalah jenis lembaga yang paling disukai di antara peserta ujian, dengan 41,7 persen siswa mendaftarkannya sebagai pilihan pertama. 

Hanya 4,4 persen lulusan sekolah menengah swasta yang mencantumkan sekolah Imam Hatip sebagai favorit mereka, sementara 3,7 persen memilih sekolah menengah kejuruan.

 

 

Preferensi yang paling umum di antara alumni sekolah swasta adalah sekolah sains dengan 22 persen. Sementara 21,3 persen mendaftar ke sekolah menengah Anatolia dan 12,5 persen mendaftar ke sekolah ilmu sosial.

Hanya 30 persen peserta ujian yang daftar ke sekolah menengah Anatolia sebagai pilihan utama mereka yang dapat ditempatkan di pilihan pertama mereka.

Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa bertepatan dengan pembukaan sejumlah besar sekolah agama di seluruh negeri, karena pemerintah bertujuan untuk meningkatkan generasi yang saleh.

Ribuan sekolah agama telah dibuka sejak Erdogan berkuasa, meskipun sekolah-sekolah tersebut semakin tidak populer dan siswa yang menghadirinya cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih rendah daripada sekolah berorientasi sekuler.

 

Banyak siswa miskin di Turki terpaksa bersekolah di sekolah Imam Hatip karena kurangnya pilihan tempat tinggal mereka. Atau karena hasil ujian masuk yang tidak memuaskan sehingga mereka tidak memiliki pilihan lain.

 

 

 
Berita Terpopuler