Ada Potensi Badai, Pelatih Berharap Ombak Dukung Rio Waida

Rio Waida dijadwalkan bertanding pada Ahad (25/7), di Pantai Tsurigasaki Tokyo.

ANTARA/FIKRI YUSUF
Peselancar Rio Waida.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih peselancar Rio Waida, Tipi Jabrik, mengaku tidak terlalu memikirkan badai yang diperkirakan melanda Jepang. Ia berharap ombak bisa mendukung penampilan perdana atlet yang turun pada cabang olahraga selancar ombak Olimpiade Tokyo 2020 itu.

Baca Juga

"Ada atau tidaknya taifun yang penting ombaknya bagus. Karena, dukungan ombak itu sangat penting bagi Rio Waida untuk tampil maksimal," kata Tipi Jabrik dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/7).

Rio Waida dijadwalkan bertanding pada Ahad (25/7), di Pantai Tsurigasaki Tokyo. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Arya Subyakto membenarkan kabar ada badai tersebut. Namun menurut dia, badai tersebut masih diperkirakan terjadi Senin (26/7).

"Untuk Minggu diprakirakan belum datang badai taifun. Tapi, kemungkinan Senin," kata Arya.

Sementara itu, soal potensi penampilan I Ketut Agus Aditya Putra, menurut Arya, masih menunggu keputusan Federasi Internasional. Ketut merupakan alternated athlete yang bisa turun dalam Olimpiade jika peselancar utama berhalangan hadir, cedera, atau mengalami hal lainnya.

"Kami belum bisa bilang sekarang. Yang jelas, Ketut sudah mempersiapkan diri sehingga jika besok harus tampil dia sudah siap," tambah Arya.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu, badai Tropis Nepartak, dengan kecepatan hingga 90 kilometer per jam masih berada sekitar 1.800 kilometer selatan Tokyo. Namun, badai tersebut diperkirakan tiba di kota tuan rumah Olimpiade, pekan depan.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo telah menjadwalkan ulang event dayung sebagai "tindakan perlindungan," untuk mengantisipasi gangguan yang disebabkan badai tersebut.

 

 
Berita Terpopuler