Hedaya, Hijaber Cantik Peraih Medali Olimpiade

Hedaya Wahba, wanita Mesir pertama peraih medali Olimpiade dari cabor taekwondo.

olympics.com
Hedaya Wahba
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih baru, kelas nomor baru, Hedaya Wahba merasa seperti terlahir kembali. Setelah menyabet medali perunggu di kelas nomor -57 kg putri pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, atlet taekwondo asal Mesir ini kini mengincar medali emas di Olimpiade 2020 Tokyo.

‘’Saya menginginkan medali emas. Saya tidak ingin berhenti hanya dengan meraih medali perunggu,’’ kata Hedaya, yang saat ini akan tampil di kelas nomor -67kg putri, seperti dikutip dari olympics.com.

Hedaya merupakan wanita mesir pertama yang meraih medali Olimpiade dari cabor taekwondo. Pada Olimpiade 2016 lalu, atlet berusia 28 tahun itu mempersembahkan medali perunggu untuk Mesir. Langkah Hedaya sebelumnya terhenti di babak perempat final Olimpiade 2012 London.

Sejak meraih medali perunggu Olimpiade 2016 yang dinilainya sebuah keberuntungan, Hedaya kini mengincar medali emas. Dia menyadari hal tersebut tidak mudah, apalagi ia kini bertarung di kelas berbeda.

Hedaya, yang selama ini tampil di kelas -57kg, mengaku menghadapi banyak rintangan dalam menaikkan berat badannya. ‘’Karena, saya bukan tipe orang yang suka makan ini makan itu,’’ katanya.

Video aksi tendangan maut Hedaya Wahba.

Atlet taekwondo kelahiran Kairo ini pun harus berjuang menurunkan berat badan ketika melewati batas berat badan di kelas nomor barunya tersebut. 

‘’Di taekwondo, berat badan kita harus sesuai dengan nomor kelas yang kita ikuti. Kita tidak bisa melebihi sedikit saja,’’ katanya. ‘’Berat badan selalu ditimbang hingga sehari jelang kompetisi. Dan, Anda tidak bisa menaikkan lima persen berat badan ketika akan mau bertanding.’’

Jika berat badannya melebih ketentuan, Hedaya biasanya melakukan jogging selama sejam guna menurunkan berat badannya. Atau, ia biasanya pergi ke sauna.

Hedaya mengaku sungguh sulit mengontrol berat badan agar sesuai dengan kelas nomor dalam cabang olahraga yang penuh dengan cidera tersebut. Namun, dia sadar hal tersebut merupakan bagian dari proses yang mesti dilewatinya. 

‘’Saya harus menerima hal tersebut,’’ ujarnya. ‘’Ini bagian dari pertandingan. Saya harus melanjutkan.''

Hedaya akan memulai keberuntungannya dengan menghadapi atlet Prancis, Magda Wiet Henin, pada babak 16 besar. Pertandingan akan digelar 26 Juli pukul 13.00 waktu setempat.

Apakah Hedaya akan berhasil mewujudkan ambisinya di Olimpiade ketiganya kali ini? 

 
Berita Terpopuler