Perdana, Tentara Wanita Saudi Berjaga di Makkah Selama Haji

Melayani jamaah haji adalah tugas yang sangat mulia dan terhormat.

AP/Amr Nabil
Perdana, Tentara Wanita Saudi Berjaga di Makkah Selama Haji. Polisi wanita Saudi, yang baru-baru ini dikerahkan ke layanan, dari kanan ke kiri, Samar, Alaa, dan Bashair, berjaga-jaga di depan Kabah, Masjidil Haram, Selasa, 20 Juli 2021.
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Untuk pertama kalinya, wanita Arab Saudi terlihat bertugas di Makkah selama musim haji. Salah seorang penjaga bernama Mona memutuskan bergabung dengan militer dan menjadi kelompok tentara wanita Saudi pertama yang bekerja di situs-situs suci umat Islam. 

Baca Juga

Hal ini ia lakukan karena terinspirasi almarhum ayahnya yang membentuk mengamankan ritual ibadah haji tahunan. Sejak April, puluhan tentara wanita telah menjadi bagian dari layanan keamanan yang memantau peziarah di Makkah dan Madinah. 

Mereka mengenakan seragam militer berwarna khaki dengan safari sepanjang pinggul, celana longgar, dan baret hitam serta jilbab. Mona menghabiskan waktunya berkeliling di Masjidil Haram, Makkah.

“Saya mengikuti jejak almarhum ayah saya. Saya bertugas di sini, di Masjidil Haram di Makkah, tempat paling suci. Melayani jamaah haji adalah tugas yang sangat mulia dan terhormat,” kata Mona yang menolak memberikan nama keluarganya.

 

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah mendorong reformasi sosial dan ekonomi sebagai bagian dari rencana memodernisasi Saudi dan menarik investasi asing. Di bawah rencana reformasinya yang dikenal sebagai Visi 2030, putra mahkota mencabut larangan mengemudi bagi wanita, mengizinkan wanita dewasa bepergian tanpa izin dari wali, dan memberi mereka lebih banyak kendali atas masalah keluarga.

Namun, rencana reformasi itu disertai dengan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, termasuk terhadap aktivis hak-hak perempuan. Arab Saudi membatasi haji untuk warga dan ekspatriat dalam tahun kedua pandemi Covid-19. Saudi melarang jutaan jamaah haji lain dari luar negeri sebagai tanggapan melawan Covid-19.

Sementara itu, penjaga wanita lain bernama Samar yang juga mengawasi jamaah haji dekat Ka’bah mengatakan alasan menjadi penjaga situs suci berasal dari keluarganya. Setelah menamatkan studi psikologinya, ia bergabung dengan pasukan militer.

“Ini merupakan pencapaian besar bagi kami dan merupakan kebanggaan terbesar bisa mengabdi pada agama, negara, dan tamu-tamu Allah Yang Maha Penyayang,” ujar dia. 

Seorang polisi wanita Saudi, kiri, yang baru-baru ini dikerahkan ke layanan, di kiri atas, berdiri waspada di depan gunung Al-Safa, ketika para peziarah berdoa di Masjidil Haram, di Masjidil Haram, sehari sebelum ziarah haji tahunan , Sabtu, 17 Juli 2021. - (AP Photo/Amr Nabil)

 

 

https://www.reuters.com/world/middle-east/first-time-saudi-women-stand-guard-mecca-during-haj-2021-07-21/

 
Berita Terpopuler