Jumlah Hewan Kurban Melonjak di Desa Miliarder

Panitia kurban menerima 23 ekor sapi dan 35 ekor kambing.

ANTARA/Feny Selly
Sejumlah panitia pemotongan hewan kurban memotong dan membagi daging
Rep: Lilis sri handayani Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, INDRAMAYU – Jumlah pemotongan hewan kurban di Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, melonjak. Hal itu membuat panitia kewalahan hingga memutuskan untuk melakukan proses pemotongan hewan kurban selama dua hari.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas Sukaurip, Maftuhin, menyebutkan, pada Lebaran Idul Adha 1442 Hijriah, pihaknya menerima 23 ekor sapi dan 35 ekor kambing. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya, yang hanya 13 ekor sapi dan 24 ekor kambing.

‘’Karena jumlahnya banyak, maka pemotongan hewan kurban kita lakukan selama dua hari, hari ini dan besok,’’ ujar Maftuhin, Rabu (21/7).

Maftuhin mengakui, proses pembasan lahan proyek Petrochemical Complex Jabar, kemungkinan turut mempengaruhi meningkatnya jumlah hewan kurban pada lebaran tahun ini. Desa Sukaurip merupakan salah satu desa yang terdampak proyek tersebut sehingga sempat dijuluki sebagai desa miliarder.

Tak sedikit warga di desa itu telah menerima ganti rugi dalam proyek tersebut, dengan kisaran ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Namun meski demikian, Maftuhin mengakui, tidak semua hewan kurban tersebut berasal dari warga yang terdampak pembebasan lahan. Menurutnya, ada juga hewan kurban yang berasal dari warga yang tidak terdampak proyek tersebut.

Maftuhin menambahkan, meski jumlah hewan yang dikurbankan pada tahun ini melonjak, namun protokol kesehatan tetap dilaksanakan. Selain mewajibkan panitia menggunakan masker, masyarakat juga tidak diperkenankan untuk mendekat.

 
Berita Terpopuler