1.154 Orang tak Bersertifikat Vaksin Ditolak Masuk Padang

Selama PPKM darurat sebanyak 1.154 orang ditolak masuk Padang

Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas memeriksa kartu vaksinasi (ilustrasi)
Rep: Febrian Fachri   Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Koordinator Posko Utama PPKM BPBD Padang, Rita Sumarni, mengatakan Pemko Padang telah melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan. Selama enam hari PPKM Darurat diberlakukan, menurut Rita, sudah ada ribuan orang tidak boleh masuk Kota Padang.

Baca Juga

"Sebanyak 1.154 orang kita tolak ketika akan masuk Padang," kata Rita, Selasa (20/7).

Rita menjelaskan penyebab ditolaknya ribuan orang tersebut masuk Padang karena tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin, surat antigen/PCR kepada petugas di perbatasan.

Ribuan orang tak bersertifikat vaksin dan hasil tes antigen/PCR ini terpaksa harus balik kanan dan kembali ke daerah asalnya. Menurut Rita,  angka sebanyak itu merupakan akumulasi selama enam hari PPKM dari tanggal 13 hingga 18 Juli 2021.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang paling banyak ditolak masuk Padang yakni pada hari Jumat (16/7). Pada hari itu 385 orang terpaksa balik kanan. Kemudian pada hari Sabtu (17/7), sebanyak 314 orang juga ditolak ketika akan masuk Padang. Sementara pada Ahad (18/7), sebanyak 191 orang yang tertahan di posko perbatasan.

"Kita memang tegas kepada yang datang, jika tidak mengantongi kelengkapan yang ditentukan, tentu tidak kita bolehkan masuk Padang," ujarnya.

Sementara itu, selama enam hari pelaksanaan PPKM Darurat di Padang, 1.612 kendaraan harus putar balik. Sebab, penumpang dan sopir kendaraan juga tidak mengantongi sertifikat vaksin atau surat tes antigen/PCR.

Masih dari Kota Padang, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 mengalami peningkatan di masa PPKM Darurat. Dalam rentang waktu seminggu pelaksanaan PPKM Darurat, puluhan ribu warga Padang sudah divaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, mengatakan hingga Senin (19/7, lonjakan jumlah warga yang divaksinasi jauh meningkat dibanding sebelum PPKM Darurat.

"Hingga kini, 21,05 persen warga kita sudah divaksin," ucap Mulyani.

 

Saat sebelum PPKM Darurat, persentase warga Padang yang divaksin baru sekitar 18,44 persen atau 133.962 warga yang melakukan vaksinasi I.

Setelah diberlakukan PPKM Darurat, naik menjadi 152.947 warga.  Begitu juga vaksinasi II, sebanyak 8,01 persen atau 58.191 warga melakukan vaksin sebelum PPKM. Setelah diberlakukan PPKM naik menjadi 59.682 warga.

Jika dikalkulasikan, lanjut Mulyani, sepanjang PPKM Darurat diberlakukan, sebanyak 20.476 warga Padang melakukan vaksin. Di masa PPKM Darurat ini juga kata dia hampir di semua tempat dilaksanakan vaksinasi massal. Seperti di tiap Puskesmas, serta tempat lain, seperti di perkantoran, perusahaan, mall, dan sebagainya.

Berdasarkan data yang dilansir Dinas Kesehatan Kota Padang,  lonjakan penambahan warga yang divaksinasi terutama di kalangan pelayan publik. Seperti ASN, karyawan perusahaan swasta, BUMN/BUMD, dan sebagainya. Sebelum PPKM Darurat, pelayan publik yang melakukan vaksinasi I sebanyak 88,11 persen. 

Saat dilakukan PPKM Darurat melonjak menjadi 101,06 persen. Sedangkan untuk vaksinasi II, sebelum PPKM Darurat sebanyak 34,54 persen. Naik menjadi 35,66 persen.

Lonjakan jumlah warga lansia yang divaksin juga terjadi pada masa PPKM Darurat.  Sebelum PPKM Darurat, lansia yang melakukan vaksinasi I hanya 10,76 persen. Naik menjadi 11,76 persen. Sedangkan yang melakukan vaksinasi II, dari 7,08 persen naik menjadi 7,14 persen.

Sama halnya dengan vaksinasi bagi SDM kesehatan yang juga mengalami lonjakan pada masa PPKM Darurat. Jumlah tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi I pada masa PPKM Darurat naik menjadi 105,24 persen. Padahal sebelumnya hanya 104.55 persen. Sedangkan vaksinasi II juga mengalami penambahan dari 93,43 persen menjadi 93,71 persen.

Masyarakat rentan dan umum juga mengalami hal serupa pada vaksinasi I. Sebelum diberlakukan PPKM Darurat, 4,29 persen masyarakat umum dan rentan melakukan vaksin. Pada saat PPKM naik menjadi 5,09 persen. Begitu halnya vaksinasi II, dari 1,44 persen naik menjadi 1,48 persen.

Sementara vaksinasi bagi remaja masih terbilang rendah. Pada vaksinasi I, sebelum PPKM sebanyak 0,37 persen, naik menjadi 0,75 persen. Sedangkan vaksinasi II belum satupun remaja yang melakukannya.

Kadiskes Padang menyebut pihaknya menargetkan 726.615 warga Padang melakukan vaksin hingga Desember 2021. Feri Mulyani optimis seluruh warga Padang dapat divaksin hingga akhir tahun.

"Mari lakukan vaksinasi untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari bahaya covid-19," ucap Mulyani.

 
Berita Terpopuler