Harus Isoman, Apa yang Perlu Dilakukan?

Selesainya masa isoman akan ditentukan oleh dokter, bukan oleh warga secara mandiri.

REPUBLIKA
Warga terpapar Covid 19 menempelkan stiker bertuliskan: Mohon Doa Kami Sedang Isolasi Mandiri di depan rumahnya di lingkungan Komplek Depkes RW 04 Sunter Jaaya, Jakarta, Ahad (4/7).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa yang harus dilakukan ketika terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa merasakan gejala sama sekali maupun yang bergejala ringan? Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro menganjurkan untuk segera melapor ke ketua rukun tetangga (RT), ketua rukun warga (RW), atau satgas setempat.

Baca Juga

"Mereka akan membantu untuk melaporkan ke Puskesmas terdekat," katanya dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Sabtu.

Menurut Reisa, setelah hasil tes didapat, ada baiknya masyarakat segera membuka kontak dengan dokter dari pelayanan jasa kesehatan daring atau telemedis. Nantinya, dokter akan memandu dan memberi saran selama masa isolasi mandiri (isoman).

"Kabar baik bagi warga Jabodetabek, ada 11 penyedia jasa layanan telemedis sudah akan siap memberikan konsultasi, bahkan obat-obatan dan vitamin gratis karena sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan," katanya.

Reisa juga mengingatkan untuk memilih lokasi isolasi mandiri yang terpisah dan tidak memungkinkan kontak dengan anggota keluarga. Pastikan ruangannya bersih, ventilasi, dan sirkulasi udara tempat isoman tersebut bagus.

"Udara segar mengalir dengan baik," kata Reisa.

Selain itu, hindari berbagi alat makan dan alat mandi. Lalu, siapkan perlengkapan ibadah sendiri.

"Biasakan matahari masuk ke tempat isolasi dan biasakan berjemur minimal 30 menit setiap harinya," katanya.

Pasien tanpa gejala juga perlu menyiapkan stok vitamin dan suplemen lainnya. Bila perlu obat-obatan lainnya, pasien bisa berkonsultasi dan minta resep dokter.

"Jangan lupa banyak minum air matang dan bersih atau air mineral agar tidak dehidrasi dan konsumsi hanya makanan bergizi seimbang," kata Reisa.

Siapkan pula oximeter untuk mencatat saturasi oksigen. Lantas, bawa termometer untuk periksa suhu badan.

"Kalau bisa ada alat pengukur tensi darah juga," ujar Reisa.

Jika merasa fit, pasien Covid-19 yang melakukan isoman dapat membawa alat olahraga ringan. Selain itu, pastikan alat komunikasi seperti telepon genggam selalu siap pakai.

Hal ini penting karena selama 10 hari atau sesuai anjuran dokter yang mengawasi. Sebab, orang yang sedang isoman tidak boleh bertemu langsung dengan siapapun, termasuk anggota keluarga.

Isolasi mandiri (ilustrasi) - (republika)

Reisa menegaskan, selesainya masa isolasi diputuskan oleh dokter yang mengawasi, bukan keputusan pribadi. Ia mengatakan, jadwalkan konsultasi dengan dokter selama masa isoman, dokter bisa merujuk ke RS apabila timbul gejala berat.

"Insya Allah, apalagi kita sudah menerapkan langkah-langkah tadi, kondisi tubuh makin membaik, imunitas melawan dengan agresif serangan si virus dan kita segera kembali negatif," ujarnya.

 
Berita Terpopuler