RS: KH Djazuli Meninggal di Ruang Transit Intensif

Kondisi pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, KH Djazuli, tak stabil saat di RS.

nu.or.id
KH Zainuddin Djazuli meninggal dunia di RSUD dr. Iskak, Tulungagung, Jawa Timur pada Rabu (7/7) sore.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Pihak RSUD dr. Iskak Tulungagung menyatakan, KH Zainudin Djazuli meninggal saat berada dalam perawatan di ruang transit intensif. Ruang transit intensif merupakan ruang perawatan sementara bagi pasien yang menunggu hasil pemeriksaan atau tes usap PCR guna memastikan ada/tidaknya paparan Covid-19.

Baca Juga

"Kondisi almarhum terus naik turun sejak mulai masuk RSUD dr. Iskak pada Rabu (7/7) sore sekitar pukul 15.30 WIB," kata Kasubbag Humas RSUD dr. Iskak Tulungagung, Mochammad Rifai di Tulungagung, Sabtu.

Sejak awal masuk IGD, KH Djazuli langsung dibawa ke ruang transit intensif untuk memastikan penyakit yang diderita pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu. Kondisi tokoh ulama asal Ploso, Kediri tersebut tidak stabil ketika masih menunggu hasil tes usap PCR keluar.

Rifai mengungkapkan, saturasi oksigen dalam darah KH Djazuli sempat turun. Petugas kemudian memasang ventilator untuk membantu pernapasannya.

"Sempat membaik, namun kemudian kondisi kesehatan almarhum KH Djazuli mengalami perburukan sehingga meninggal pada Sabtu (10/7) sore tadi, sekitar pukul 14.45 WIB," katanya.

KH Djazuli rencananya akan dipindah ke ruang perawatan intensif Covid-19 di Pulmonary Center. Namun, karena pasien di Pulmonary Center masih penuh, KH Djazuli tetap dipertahankan di ruang transit intensif IGD yang dulunya merupakan ruang "High Care Unit" (HGU) IGD RSUD dr. Iskak.

Jenazah almarhum kemudian diperlakukan dengan standar perlakuan jenazah pasien Covid-19. Jenazah kemudian dibawa ke Ponpes Al Falah untuk selanjutnya dikebumikan di makam keluarga di area pesantren, tepatnya di samping Masjid PP Al Falah.

Di lokasi tersebut juga ada makam KH Djazuli Utsman dan ibu Nyai Hj Rodliyah Djazuli. Wafatnya Gus Dien juga menjadi duka mendalam bagi keluarga, santri, hingga alumni.

M Irfan Ilmie, salah satu alumni santri PP Al Falah, Ploso, Kabupaten Kediri mengaku sangat kehilangan. Walaupun kini bekerja di luar negeri, ia tetap mempunyai hubungan yang baik dengan pesantren.

"Beliau salah satu ulama yang mampu memodernisasi pondok pesantren salaf di Jawa," kata Irfan.

Gus Dien adalah putra pertama pendiri PP Al Falah, Ploso, KH Djazuli Utsman. Gus Dien adalah kakak kandung ulama nyentrik KH Hamim Djazuli atau yang akrab disapa Gus Miek. Setahun sebelumnya, adik beliau, KH Fuad Mun'im Djazuli juga wafat.

PP Al Falah, Ploso, merupakan pondok pesantren salaf termuda di Jawa karena baru dua generasi. Kini, tinggal dua adik beliau yang mengasuh PP Al Falah, yakni KH Nurul Huda Djazuli dan Ibu Nyai Hj Badriyah Djazuli. Tiga adik beliau, yakni KH Fuad, KH Munif Djazuli, dan Gus Miek telah lebih dulu wafat.

 
Berita Terpopuler