Pelecehan Rasialisme oleh Griezmann Berbuntut Panjang

Pelecehan Rasialisme oleh Griezmann dan Dembele Berbuntut Panjang

EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON
Antoine Griezmann
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Aksi pelecehan bernada rasial yang dilakukan Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele terhadap warga Jepang ternyata berbuntut panjang. Perusahan pengembang video game, Konami, memutuskan membatalkan kontraknya dengan Griezmann sebagai brand ambassador salah satu gim keluaran perusahaan asal Jepang tersebut. 

Baca Juga

Dua penggawa Barcelona itu kedapatan melakukan aksi pelecehan bernada rasialisme terhadap staff hotel saat menjalani pra-musim Barcelona di Jepang pada awal musim 2019/2020. Pelecehan yang dilakukan oleh Griezmann dan Dembele itu sempat terekam, dan akhirnya beredar di dunia maya dalam beberapa hari terakhir. 

Sementara pelecehan yang dilakukan Dembele dilakukan di kamar hotel, saat meminta bantuan pemasangan gim video, Pro Evolution Soccer (PES), Griezmann kedapatan mengeluarkan perkataan,''Ching-Chong'' saat berinteraksi dengan salah satu staff hotel. Pada saat itu, Griezmann tengah bersantai di pinggi kolam renang. Ungkapan "Ching-Chong" diketahui merupakan ujaran yang kerap digunakan di Eropa ataupun Amerika untuk melecehkan warga ataupun imigran asal Asia Timur. 

Setelah mendapatkan desakan dan cemoohan dari para pengguna media sosial, dua penggawa timnas Prancis itu akhirnya mengungkapkan permintaan maaf di akun media sosial masing-masing. Namun, permintaan maaf ini ternyata tidak cukup. 

Kontroversi dari aksi pelecehan berbasis rasialisme itu ternyata masih terus berlanjut. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh salah satu dari pemain tersebut, tapi juga Barcelona sebagai institusi. Secara khusus, Konami memutuskan membatalkan kontraknya bersama Griezmann. Pada Juni silam, mantan penyerang Atletico Madrid itu sempat ditunjuk sebagai brand ambassador permainan pertukaran kartu, "Yu-Gi-Oh". 

 

Bahkan, Konami sebenarnya tengah berencana mengeluarkan kartu edisi khusus para pemain bintang sepak bola dalam permainan tersebut. Namun, semua ini dibatalkan Konami lantaran aksi yang dilakukan Griezmann.  

''Konami Digital Entertainment percaya, sepertinya halnya filosofi di dunia olahraga, diskriminasi tidak pernah diterima. Sebelumnya, kami telah menunjuk Griezmann sebagai duta konten permainan Yu-Gi-Oh. Namun, dengan berbagai sorotan yang ada dalam beberapa hari terakhir, kami membatalkan kontrak tersebut,'' tulis pernyataan resmi Konami seperti dilansir South China Morning Post, Rabu (7/7). 

Tidak berhenti sampai disitu, Konami, selaku rekanan Barcelona dalam pengembangan gim konsol sepak bola, Pro Evolution Soccer (PES), juga akan meminta penjelasan klub asal Katalan tersebut. Pun dengan langkah Barcelona terkait ulah dari Griezmann dan Dembele tersebut. 

''Sebagai rekanan yang setara, kami ingin meminta penjelasan dari Barcelona dan tindak lanjut yang akan diambil klub tersebut,'' lanjut pernyataan resmi Konami itu. Konami bukan hanya satu-satunya perusahaan asal Jepang yang bereaksi atas aksi Griezmann dan Dembele tersebut. 

Dalam salah satu unggahannya di akun media sosial miliknya, CEO Rakuten, Hiroshi Mikitani, menyebut, aksi yang dilakukan Griezmann dan Dembele itu tidak bisa diterima begitu saja. Rakuten pun akan meminta penjelasan dari Barcelona. Rakuten merupakan perusahan ritel elektronik terbesar di Jepang, yang menjadi salah satu sponsor utama Barcelona. 

''Sebagai sponsor klub dan penyelengaran tur Barcelona di Jepang, kami tentu menyesalkan aksi pemain Barcelona yang mengeluarkan pernyataan diskriminatif tersebut. Karena Rakuten telah mendukung filosofi Barca dan menjadi sponsor klub, pernyataan itu tidak bisa diterima. Kami akan secara resmi melayangkan protes pada klub itu dan meminta penjelasan dari mereka,'' tulis Mikitani di akun twitternya seperti dilansir Daily Mail.

 

 
Berita Terpopuler