Perokok Berisiko Turunkan Kebiasaan pada Anaknya

Faktor genetik turut berperan dalam kebiasaan merokok, demikian juga lingkungan.

Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi ayah dan anaknya. Faktor genetik disebut turut menentukan seseorang untuk kecanduan nikotin.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua yang merokok berisiko menurunkan kebiasaannya itu kepada anak-anaknya. Peneliti di Amerika Serikat mengatakan, kecanduan merokok ada dalam gen.

Menurut peneliti, DNA yang diturunkan dari orang tua seseorang turut membentuk anak untuk mengembangkan kepribadian yang adiktif. Gen juga disebut berperan dalam usia pertama anak melakukan hubungan intim.

Baca Juga

Orang-orang yang mengaku dirinya adalah pengambil risiko lebih punya kecenderungan untuk merokok atau berhubungan seks pada usia lebih muda, atau keduanya. Dua penelitian telah mengaitkan faktor genetik dengan perilaku dan menyebut bahwa hal itu juga dipicu oleh lingkungan tempat seseorang dibesarkan.

"Jutaan varian genetik kemungkinan masuk ke gambaran lengkap untuk semua risiko herediter untuk ketergantungan nikotin,” kata mahasiswa sains Emory University, Victoria Risner, yang melakukan studi kebiasaan merokok, seperti dikutip dari The Sun, Senin (5/7).

Penelitian itu menyebut sekitar tujuh juta orang di Inggris merokok, dan sepertiganya telah melakukan hubungan seks pada usia 16 tahun. Para peneliti AS mengatakan dalam jurnal Nicotine & Tobacco Research bahwa mereka bahkan dapat membuat tes untuk mengetahui risiko seseorang menjadi kecanduan.

"Semakin banyak kita belajar, semakin dekat kita untuk mendapatkan tes genetik yang dapat digunakan dokter untuk menilai risiko seseorang,” ujar Professor Rohan Palmer dari Emory University.

Prof Melinda Mills dari University of Oxford, yang melakukan penelitian tentang seks, mengatakan bahwa faktor genetik tidak bisa diubah. Akan tetapi, orang-orang bisa saja punya gen kecanduan nikotin, namun mereka tidak akan pernah tahu itu ada kalau berada di lingkungan yang tidak mendukung untuk merokok."Sebaliknya, jika Anda tumbuh di lingkungan tertentu, itu seperti pukulan ganda dan itu biasanya muncul bersamaan pada masa remaja," kata dia.

Studi tersebut juga menemukan bahwa gen yang sama juga menempatkan orang pada risiko kelebihan berat badan, menderita masalah kesehatan mental, atau kecanduan minuman keras. Studi dari Emory University ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Human Behaviour.

 
Berita Terpopuler