Senin Pertama PPKM Darurat dan Kemurkaan Pangdam

Pangdam Jaya geram karena banyak perusahaan tidak patuhi aturan WFH selama PPKM.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Kepadatan kendaraan yang terjadi di jalur alternatif perbatasan Depok dan Jakarta di Jalan Setu Pedongkelan, Depok, Jawa Barat, Senin (5/7/2021). Kepadatan tersebut karena pengendara memilih melintasi jalur alternatif atau jalur tikus imbas dari penyekatan PPKM Darurat di Jalan Raya Bogor.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Febrianto Adi Saputro, Eva Rianti

Pemandangan jalanan yang padat, antrean kendaraan bermotor yang terhalang penyekatan, muncul di linimasa media sosial warganet sejak pagi ini. Agaknya masih banyak anggota masyarakat yang tetap harus berangkat bekerja saat pemerintah sudah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menekan kasus penyebaran Covid-19

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mulyo Aji, mengaku geram karena masih banyak perusahaan non-esensial dan non-kritikal yang tak mematuhi aturan. Mulyo Aji menyampaikan hal tersebut saat meninjau pos penyekatan PPKM Darurat di Lampiri Jakarta Timur yang menjadi perbatasan antara Bekasi dan Jakarta.

Dia melihat masih banyak pengendara kendaraan bermotor yang melintas karena urusan pekerjaan. "Banyak perusahaan di Jakarta yang tidak mematuhi anjuran dari pemerintah dari tanggal 3 sampai 20 itu work from home. Jadi kita di lapangan ini menegakkan aturan sesuai perintah," kata Mulyo Aji di lokasi, Senin (5/7).

Mulyo Aji menyampaikan saat PPKM Darurat hanya masyarakat yang bekerja di sektor esensial seperti yang ditetapkan pemerintah dan dapat pengecualian untuk melintasi pos penyekatan. "Kita di sini bukan berdebat tapi menyeleksi. Mereka memaksa masuk karena perintah dari pimpinannya minta masuk. Ini yang jadi masalah," ujar Mulyo Aji.

Dia menambahkan bagi masyarakat yang bekerja di sektor esensial pun juga masih harus menunjukkan bukti berupa surat keterangan seperti yang ditetapkan dalam pelaksanaan PPKM Darurat. "Nanti kita akan evaluasi yang jelas pemerintah daerah sudah menyampaikan hari ini yang masuk sudah kita sampaikan regulasinya pakai surat izin keluar masuk," tuturnya.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, mengatakan masih banyak masyarakat yang melakukan aktivitas saat pelaksanaan PPKM Darurat. Padahal, pemerintah sudah mengeluarkan aturan bagi perkantoran untuk melakukan work from home.

Fadil menambahkan polisi akan melakukan tindakan tegas bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan namun tetap memaksa untuk melewati pos penyekatan saat PPKM Darurat."Penegakan hukum salah satu cara. Nanti kalau ada yang memaksa kami akan melakukan penegakan," ujar Fadil Imran

Ia mengatakan sejumlah kendaraan taktis diturunkan saat PPKM darurat. "Water barrier juga kita turunkan," kata Fadil Imran.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, turut menyayangkan masih terjadinya kemacetan di sejumlah jalan di Jakarta di tengah pelaksanaan PPKM darurat saat ini. Budi mengatakan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini disebabkan karena mobilitas masyarakat yang tidak terkontrol.

"Jadi kenaikan ini terjadi karena pergerakan masyarakat sulit diminta agar disiplin," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/7).

Ia berharap masyarakat bisa disiplin dalam PPKM Darurat kali ini. Menurutnya tidak mungkin pandemi bisa dikontrol jika masyarakat tidak disiplin.

"Dengan adanya PPKM darurat 3-20 Juli tujuan kita memang memang menghambat mobilitas. Mempersulit mobilitas agar kita bisa mengurangi laju pandemi ini," ujar Budi.




Baca Juga

Petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub, hingga Satpol PP ikut mengamankan jalannya penyekatan bagi kendaraan bermotor saat PPKM Darurat. Dari Tangerang Selatan (Tangsel) dilaporkan penyekatan terjadi salah satunya di Jalan Raya Bintaro Sektor 3 di perbatasan wilayah Tangsel-Jakarta Selatan.

Pantauan Republika di lokasi penyekatan, sejumlah pengendara memadati Jalan Raya Bintaro sektor 3. Mereka dari atau ke arah Jakarta, namun dihalang oleh marka jalan berwarna merah dan oranye yang sudah terpasang di arus jalan tersebut. Suara-suara protes dari pengendara yang hendak melintasi jalan kian terdengar dan bersahutan.

"Putar balik! Putar balik!" teriak para petugas yang terdiri dari anggota kepolisian, TNI, serta Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Senin (5/7).

Kendaraan yang notabene roda dua dan roda empat lantas perlahan putar balik. Sebagian besar pengendara dari arah Tangsel mencari jalan alternatif untuk dapat menuju ke arah Ibu Kota.

"Ayo putar balik! Cari jalan alternatif, lampu merah belok kiri," lanjutnya. Jalan alternatif yang bisa dilalui oleh para pengendara diantaranya lewat arah Ciputat Timur, tepatnya Jalan Ir. H Juanda serta Pondok Betung, Pondok Aren.

Namun, beberapa pengendara diizinkan melintasi Jalan Raya Bintaro Sektor 3. Sesekali tampak truk dengan membawa bahan pangan, serta mobil yang membawa orang sakit diperkenankan lewat. Mereka merupakan orang-orang yang bekerja di sektor esensial dan kritikal.

Polres Tangsel menutup akses keluar masuk di empat titik di wilayah Tangsel selama PPKM darurat. "Dari tanggal 3 sampai 20 Juli 2021, kami melakukan pembatasan mobilitas di empat titik,” ujar Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Dicky Dwi Priambudi.

Keempat titik penyekatan itu meliputi Jalan Raya Bogor yang melintasi Pamulang, perbatasan antara wilayah Tangerang Selatan dan Depok-Bogor dan Jalan Raya Bintaro Sektor 3, perbatasan antara wilayah Tangsel dan Jakarta Selatan. Serta Jalan Raya Serpong, perbatasan antara wilayah Tangsel dan Kota Tangerang dan Jalan Parung Panjang yang berada di Legok, perbatasan antara wilayah Kabupaten Tangerang dan Bogor.

Dicky menegaskan, secara teknis, kendaraan yang melewati titik-titik penyekatan akan diminta untuk putar balik. Kecuali kendaraan yang termasuk kategori esensial dan kritikal.

Kepadatan juga tampak di Jalan Raya Kalimalang, tepatnya di kawasan Sumber Artha yang merupakan pos penyekatan untuk kendaraan yang melintas dari arah Jakarta menuju Bekasi. Pada pukul 09.00 WIB antrean kendaraan mencapai sekitar satu kilometer menjelang pos penyekatan.

Petugas gabungan memutar balik kendaraan dari Jakarta yang menuju ke arah Bekasi. Sejumlah pengendara kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang tak dapat melintas pun terpaksa berputar arah hingga menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.

Tampak sejumlah pengendara berusaha untuk dapat melewati pos penyekatan dengan berbicara kepada petugas kepolisian yang berjaga. "Pak saya tinggal di Bekasi mau pulang ke rumah, tapi KTP saya masih Jakarta," kata salah satu pengendara sepeda motor.

Namun petugas kepolisian yang berjaga tidak membiarkan pengendara tersebut melewati pos penyekatan. Terdengar suara klakson kendaraan bersahutan akibat kemacetan tersebut.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, menilai kemacetan di beberapa ruas jalan saat PPKM Darurat karena banyak masyarakat beraktivitas di luar rumah tanpa tujuan yang jelas. Padahal, semasa PPKM Darurat berlangsung, masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah tanpa alasan mendasar.

"Masih banyak warga yang tanpa kepentingan jelas masih melakukan mobilitas bergerak masuk Jakarta, sehingga titik-titik penyekatan di kota terjadi kemacetan yang cukup panjang," ujar Sambodo kepada awak media, Senin (5/7).

Para pengguna jalan melintas dekat pembatas jalan yang ditutup di Jalan Veteran Kota Serang, Banten, Senin (5/7/2021). Pemprov Banten bekerjasama dengan TNI, Polri, dan pihak terkait menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat secara ketat 3 - 20 Juli akibat tingginya angka penularan COVID-19 yang terjadi di hampir semua Kabupaten/Kota. - (ANTARA/Asep Fathulrahman)





Sedangkan di tengah kota Jakarta, lalu lintas di Jalan Sudirman terpantau normal memasuki hari ketiga PPKM darurat. Pantauan di sekitar Jalan Sudirman, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, sekitar pukul 09.00 WIB, sejumlah kendaraan bermotor lalu lalang seperti biasa, meski tidak sepadat sebelum pemberlakuan PPKM Darurat.

Lalu lintas di Jalan Sudirman menuju arah Jalan Satrio dan Sudirman Central Business District (SCBD) masih dilalui pengendara kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat atau lebih. Namun, kendaraan roda empat tidak bisa melintasi jalur kolong Semanggi dan dialihkan ke Jalan Gatot Subroto, karena sudah dipasangi barikade berupa traffic cone.

Meski begitu, kolong Semanggi masih dilewati kendaraan roda dua yang mengarah ke SCBD. Lalu lintas Jalan Sudirman secara umum lancar dan tidak begitu padat atau tidak ada kemacetan.

Sementara itu, petugas Kepolisian masih memasang barikade di Bundaran Senayan dan pengendara dialihkan menuju Jalan Senopati-Jalan Patimura. Untuk jalur dari Bundaran Senayan menuju arah Jalan Sudirman disekat oleh petugas.

Layanan transportasi umum yakni Trans Jakarta masih beroperasi melewati Jalan Sudirman yang melayani koridor Kota-Blok M. Trans Jakarta hanya melayani masyarakat mulai pukul 05.00-20.30 WIB selama PPKM Darurat.

Sedangkan sejumlah warga Jakarta juga memulai aktivitas bekerja di perkantoran yang berada di sekitar Jalan Sudirman. Sejumlah warga terpantau berjalan kaki di pedestarian Jalan Sudirman, mengingat kawasan itu banyak berdiri pusat ekonomi dan bisnis seperti perbankan, pasar modal dan kantor perusahaan skala besar lainnya.

Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2021, sektor keuangan termasuk di dalamnya perbankan dan pasar modal masuk dalam sektor esensial sehingga diperkenankan maksimal 50 persen karyawan bekerja di kantor.

Berkurangnya aktivitas masyarakat membuat jumlah penumpang TransJakarta dan MRT Jakarta cenderung landai pada Senin pagi. Jumlah penumpang TransJakarta dan MRT terlihat sedikit lebih ramai saat jam kerja sekitar pukul 07.00-09.00 WIB.

"Agak sepi, tapi jika dibandingkan kemarin memang sedikit lebih ramai karena ada yang masuk kerja," kata Rizky, salah satu petugas di Halte TransJakarta Bank Indonesia, Jakarta, Senin (5/7).

Rizky mengatakan umumnya penumpang TransJakarta merupakan pegawai yang bekerja di sekitar Jalan Thamrin dan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Jam operasional TransJakarta juga mengalami perubahan dari pukul 05.00 WIB-22.00 WIB, menjadi sampai pukul 20.30 WIB.

Senada dengan itu, penumpang MRT juga terlihat lebih ramai pada jam masuk kerja. Di luar jam tersebut, ruang tunggu sepi di Stasiun MRT Bundaran HI, hanya petugas tiket dan petugas jaga di pintu X-Ray yang bersiaga.

"Penumpang landai. Saat jam kerja tadi lumayan ramai, kemudian di atas jam 9 kembali sepi," kata Yulia, salah satu petugas tiket di Stasiun MRT Bundaran HI.

Dalam rangka penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali, penyesuaian waktu operasional MRT Jakarta menjadi pukul 06.00 WIB-20.30 WIB berlaku setiap hari. Operasional kereta MRT memiliki jarak antarkereta setiap 10 menit flat, dengan pembatasan jumlah pengguna maksimal 65 orang per kereta.

Suasana sepinya lalu lintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Ahad (4/7/2021). Pada hari kedua penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat suasana lalu lintas jalur protokol di Ibu kota terpantau sepi. - (Antara/Hafidz Mubarak A)

 
Berita Terpopuler