Sejumlah Taman di Surabaya Terpaksa Ditutup

Penutupan dilakukan karena kasus Covid-19 yang terus naik.

ANTARA/Didik Suhartono
Warga bermain di Taman Prestasi Jalan Ketabang Kali, Surabaya. Karena kasus Covid-19 terus merebak, pemkot Surabaya kembali mengambil langkah menutup semua taman-taman yang ada di Surabaya.
Rep: Dadang Kurnia Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menutup sementara tempat wisata seperti Taman Hutan Raya (Tahura) dan juga Kebun Raya Mangrove (KRM). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, penutupan sementara tempat wisata tersebut dimaksudkan untuk melindungi dan menyelamatkan warga dari Covid-19. Mengingat akhir-akhir ini, lonjakan Covid-19 di Surabaya terbilang tajam. “Meskipun berat, keputusan ini harus saya ambil karena demi menyelamatkan warga Surabaya,” kata Eri di Surabaya, Rabu (30/6).

Baca Juga

Eri mengingatkan, Covid-19 dengan varian Delta yang baru-baru ini ditemukan di Surabaya sangat cepat penyebarannya. Selain itu, kata dia, Covid-19 varian baru tersebut juga tidak memandang usia. Dimana banyak anak-anak yang terpapar Covid-19 akhir-akhir ini. Itu semua menjadi pertimbangan utama penutupan tempat wisata di Kota Pahlawan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin memastikan, semua taman di Kota Surabaya sudah ditutup sejak beberapa waktu lalu. Sebab, lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya semakin mengkhawatirkan. “Jadi, semua taman se-Surabaya kami tutup sementara sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Nanti kami evaluasi lagi,” kata Anna.

Sebelumnya, lanjut dia, ada sekitar delapan taman yang dibuka pada saat pandemi. Tentunya dengan protokol kesehatan ketat, dan pembatasan pengunjung. Waktu neroperasinya pun sangat singkat. Namun, karena kondisi Covid-19 di Surabaya semakin mengkhawatirkan, akhirnya semua taman di Surabaya kembali ditutup. “Mohon maaf kepada warga Surabaya, ini demi kemanan dan kesehatan bersama. Mari kita berdoa supaya Covid-19 ini cepat selesai,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Yuniarto Herlambang memastikan, sebelum melakukan penutupan, DKPP telah memberikan sosialisasi baik melalui media sosial, maupun lewat spanduk yang dipasang di are Tahura dan Kebun Raya Mangrove itu. Herlambang mengatakan, momen penutupan sementara itu akan dipergunakan sebaik mungkin untuk melakukan perbaikan. Bahkan, ia juga mengaku akan menambah fasilitas di tiga Tahura, yaitu di Tahura Jeruk, Pakal, dan Balasklumprik. “Nanti akan kami tambah tempat istirahat dan jogging tracknya," ujarnya.

 

 
Berita Terpopuler