Didukung Uni Eropa, Al-Azhar Buat Kurikulum Kependudukan

Kurikulum pendidikan kependudukan itu diperbarui oleh sekelompok ahli di Al-Azhar.

tangkapan layar wikipedia
(ilustrasi) universitas al-azhar kairo mesir
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan Universitas Al-Azhar Mesir (IICPSR) dan United Nations Population Fund (UNFPA) meluncurkan kurikulum 'Pendidikan Kependudukan' dan buku panduan 'Keluarga Berencana dan Sejumlah Pendapat Fiqih Kontemporer. Hal ini mendapat dukungan dari Uni Eropa.

Baca Juga

Acara peluncuran dilakukan di Pusat Konferensi Al-Azhar pada 27 Juni, dihadiri oleh Nazir Ayad selaku Sekjen Akademi Penelitian Islam Al-Azhar, Direktur IICPSR Gamal Sorour, bersama dengan Perwakilan UNFPA di Mesir Frederika Meijer, dan Duta Besar Uni Eropa untuk Mesir Christian Berger.

Kurikulum pendidikan kependudukan itu diperbarui oleh sekelompok ahli yang dipimpin oleh Sorour dan akan digunakan sebagai kurikulum untuk pertama kalinya. Ini akan diajarkan di lebih dari 56 fakultas yang terkait dengan sains dan agama.

Bab-babnya membahas demografi, ekonomi dan sumber daya air di dunia Islam, serta pembangunan manusia. Bab-bab lain membahas kependudukan dan kesehatan, kesehatan reproduksi, dan keluarga berencana, serta perspektif agama tentang masalah kependudukan termasuk kekerasan terhadap perempuan dan praktik-praktik berbahaya.

 

 

Sedangkan buku panduan terkait keluarga berencana menyoroti perspektif Islam tentang keluarga berencana dari para pemimpin agama paling bergengsi di Mesir. Ini juga akan digunakan oleh para pemuka agama dari Kementerian Wakaf dan mahasiswa dari Universitas Al-Azhar.

"Baik kurikulum maupun buku ini adalah alat penting yang dapat digunakan oleh para pemimpin agama, pembuat kebijakan, peneliti, masyarakat sipil, dan lembaga pembangunan, tidak hanya di Mesir, tetapi di negara-negara Arab dan negara-negara lain dengan populasi Muslim," kata Meijer, dilansir di Ahram Online, Selasa (29/6).

Sementara Berger menegaskan Uni Eropa mendukung implementasi Strategi Kependudukan Nasional Mesir melalui peningkatan kesadaran tentang isu-isu terkait sejalan dengan Strategi Pembangunan Berkelanjutan negara, Visi 2030.

Proyek Strategi Kependudukan Nasional Dukungan Uni Eropa untuk Mesir bertujuan untuk meningkatkan penggunaan keluarga berencana berbasis hak sukarela, dengan dukungan hibah Uni Eropa sebesar 27 Juta Euro, bekerja sama dengan UNFPA.

Di bawah proyek Strategi Populasi Nasional Dukungan Uni Eropa untuk Mesir, UNFPA bermitra dengan organisasi berbasis agama seperti Pusat Studi dan Penelitian Kependudukan Internasional Universitas Al-Azhar dan Keuskupan Layanan Publik, Ekumenis, dan Sosial (BLESS), akan melibatkan para pemimpin agama untuk memperkuat mandat proyek di antara komunitas mereka.

 
Berita Terpopuler