Ciri Khas Pasar Dunia Islam di Abad Pertengahan
Pasar biasanya berlokasi di jantung kota Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, Pasar adalah pusat kegiatan perdagangan. Namun di dunia Islam, pasar juga memiliki fungsi lain.
Elanor Sims seorang peneliti dari Research Associate pada Institute Italiao per Il Medioa el Estremo Oriente di roma mengungkap, pasar di Dunia Islam merupakan area bersama untuk berteduh, keamanan, sumber air, dan pusat perdagangan. Pasar biasanya berlokasi di jantung kota Islam.
Menariknya, di mana ada pasar, di sana terdapat masjid dan hammam. Masjid, tempat untuk melaksanakan ibadah di mana setiap panggilan Azan, setiap Muslim diwajibkan untuk melaksanakan sholat wajib.
Sebelum melaksanakan sholat, Islam mewajibkan penganutnya untuk bersih-bersih. Karena dalam ajaran Islam, kebersihan mendapatkan tempat yang utama. Itu sebabnya, Hammam (tempat mandi) ini ada karena perintah bersih-bersih itu.
Pasar Islam menurut Elanor, mempunya tiga unsur, yakni Suq, Qaisariyyah, dan gudang. Suq adalah jalan dalam pasar yang biasa tertutup atap.
Sementara, Qaisarriyah merupakan bagian sentral dari sebuah pasar. Bentuknya berupa aula atau ruang berbentuk persegi panjang, yang beratap dan ditopang barisan tiang. Di Turki, Qaisarriyah ini biasanya memiliki kubah.
Pada masa dinasti Islam, Qaisarriyah ini merupakan pusat fiskal pemerintahan, tempat menarik pajak dan cukai dikumpulkan. Dari sini dana-dana yang dikumpulkan selanjutnya dipergunakan pembangunan. Tak heran, Qaisarriyah ini menjadi lambang dalam mata uang yang dibuat Dinasti Safawi pada masa Shah Abbas I.
Untuk gudang, nama yang umum digunakan adalah Khan. Gudang ini tak hanya menyimpan barang dagangan tetapi juga tempat beristirahat pedagang. Pada bagian terpisah juga dimanfaatkan untuk menaruh kuda. Pada masa kejayaan, gudang ini menjadi simbol kemakmuran perdagangan dunia Islam. Sampai hari ini, banyak khan masih difungsikan, seperti yang berada di Allepo, Suriah.