Alasan Ulama Bangladesh Haramkan Emoji 'Haha' Facebook

Ulama Bangladesh mengharamkan emoji 'haha' yang disalahgunakan

REUTERS
Ulama Bangladesh mengharamkan emoji 'haha' yang disalahgunakan. Facebook untuk smartphone (ilustrasi)
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA—Ahmadullah, ulama Bangladesh terkemuka yang memiliki tiga juta pengikut di media sosial, mengeluarkan fatwa tentang penggunaan emoji ‘haha’ di Facebook untuk mengejek orang lain. 

Baca Juga

Dalam video berdurasi tiga menit yang diunggah di Facebook, dia membahas ejekan dan sindiran yang berseliweran di sosial media dan menyebutnya sebagai tindakan yang dilarang bagi umat Islam.

"Saat ini emoji 'haha' di Facebook untuk mengejek orang," kata Ahmadullah dalam video yang telah dilihat lebih dari dua juta kali.

"Jika kita menggunakan emoji haha murni karena kesenangan maka tidak masalah, namun jika reaksi itu dimaksudkan untuk mengejek atau menyindir maka itu haram dan dilarang dalam Islam,” sambungnya yang dikutip di India Today, Kamis (24/6).

Ahmadullah meminta semua orang untuk menahan diri dengan menghindari penggunaan emoticon tersebut untuk tujuan mencibir atau mengejek seseorang. 

“Jika Anda menyakiti seorang, dia mungkin akan membalas dengan bahasa yang buruk yang tidak terduga,” ujarnya.

Ribuan pengikut bereaksi terhadap videonya, sebagian besar positif, meskipun beberapa ratus mengolok-oloknya dengan menggunakan emoji "haha".

Ahmadullah adalah dai pendatang baru di Bangladesh yang sangat populer di media sosial, video-video khutbahnya telah mencapai jutaan penayangan.

Video yang mendapatkan banyak perhatian adalah tentang penjelasannya tentang asal usul virus corona. Meski memiliki banyak pendukung, namun tak sedikit pula yang menyebut Ahmadullah sebagai penyebar kebencian dan hoax. 

Sumber: indiatoday  

 

 

 
Berita Terpopuler