Laporan: Taliban Tembak Rumah Sakit dengan Roket

Taliban merebut Kota Shir Khan Bandar di perbatasan Tajikistan.

EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Seorang pejabat keamanan Afghanistan yang memegang peluncur granat berpeluncur roket (RPG) berpatroli di sebuah desa setelah mereka membersihkan daerah gerilyawan Taliban di distrik Achin di provinsi Nangarhar, Afghanistan, 31 Mei 2021 (dikeluarkan 01 Juni 2021).
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan mengatakan, anggota Taliban diduga menembak sebuah rumah sakit dengan roket. Tembakan pada Rabu (23/6) itu memicu kebakaran yang menimbulkan kerusakan besar dan menghancurkan vaksin Covid-19. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.

Sementara itu Taliban merebut Kota Shir Khan Bandar, pelabuhan kering di perbatasan dengan Tajikistan yang terletak di sebelah utara Afghanistan. Pegawai bea cukai dan petugas keaman terpaksa melarikan diri dari perbatasan tersebut.

Beberapa pekan terakhir pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak meningkat tajam. Kelompok milisi bersenjata merebut banyak wilayah saat pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat (AS) akan meninggalkan Afghanistan setelah perang selama 20 tahun di sana.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah pihaknya bertanggung jawab atas serangan ke rumah sakit di sebelah timur Provinsi Kunar. Direktur kesehatan provinsi tersebut mengatakan serangan itu menghancurkan banyak pasokan penting. "Berbagai tipe vaksin, termasuk dosis yang diperuntukan memerangi polio dan Covid-19 hancur dilalap api," kata pejabat kesehatan Provinsi Kuna, Aziz Safai.

Baca Juga

Hingga Rabu (23/6), Afghanistan, melaporkan 107.957 kasus infeksi dan 4.366 kasus kematian Covid-19. Banyak pejabat kesehatan negara itu yang mengatakan angka kasus infeksi dan kematian sebenarnya lebih tinggi lagi tapi banyak kasus yang tak terdeteksi karena keterbatasan alat tes.

Virus terus menyebar saat guncangan terhadap keamanan juga terus tumbuh. Terutama sejak AS memulai tahap akhir penarikan pasukannya pada 1 Mei lalu dan Taliban meningkatkan serangannya terhadap pasukan pemerintah.

Dalam pernyataannya Selasa (22/6) malam pasukan penjaga perbatasan Tajikistan mengatakan mereka mengizinkan 135 personel pasukan keamanan dan pegawai bea cukai Afghanistan masuk ke Tajikistan. Izin diberikan agar, pasukan bisa melarikan dari dari Shir Khan Bandar yang terletak sekitar 50 kilometer dari Kota Kunduz.

Pemerintah Afghanistan mengatakan Taliban merebut amunisi dan kendaraan tempur di kota tersebut. Setelah pihak berwenang Afghanistan menyerah pada pemberontak. Kehilangan kota itu menjadi pukulan keras bagi pemerintah Afghanistan sebab mereka juga kesulitan menghentikan Taliban merebut wilayah-wilayah lainnya.

 
Berita Terpopuler